Share

Jangan Sampai Hilang!

~Teman adalah tempat pelarian di saat wajah mendung berawan. Meminta satu dua pencerahan adalah salah satu cara terbaik~

Yoga memarkirkan mobilnya. Ia melihat sekilas rumah Jidan. Rumah yang dalam satu bulan belakangan tidak ia kunjungi. Yoga melirik ke arah depan garasi. Ia melihat Jidan yang baru saja menutup garasinya. Sebuah kebetulan. Ia tidak perlu mengetuk pintu rumah itu. Jidan sendiri menyipitkan matanya. Ia memperhatikan Yoga yang masuk ke halaman rumahnya.

"Hola! Dari mana Luh Dan? Jam segini baru masukin mobil ke garasi." Yoga menyapa Jidan dan langsung duduk di depan teras.

"Kalau baru dateng itu bilangnya Assalamualaikum. Gitu sunnahnya. Bukannya hola-hola."

"Yakan cuman sunah."

"Jangan menyepelekan sunah Yoga. Itu ada pahalanya. Kamu ini, kalau dibilangin ngeyel. Udah kayak manusia paling banyak pahalanya aja, enggak butuh amalan sunah." Jidan menggeleng-gelengkan kepalanya. Malam itu suasana malam memang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status