Share

Maaf

~kata maaf tidak lantas menyelesaikan segalanya~

Kebun milik Jidan tidak terlalu ramai sore itu. Hanya ada beberapa pelanggan yang datang. Yoga juga sudah ada di kebun itu. Ia membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya sambil meminum secangkir kopi dingin.

"Gimana tokeh bunga? Banyak omset hari ini?" Yoga bertanya pada Jidan.

"Lumayan. Cukup buat jalan-jalan ke Paris."

"Gaya banget kamu." Yoga tertawa sambil matanya tetap mengarah ke laptop. Sagita sibuk memperhatikan bunga-bunga yang daunnya di makan ular. Ia sedikit geli melihat ulat-ulat itu.

"Ada daun-daun yang dimakan ulat. Kalau enggak segera diatasi, takutnya ulat-ulat itu tambah banyak dan makan daun yang lainnya. Tanaman kita bisa banyak yang rusak." Sagita berkata pada Jidan.

"Iya Kak. Banyak ulat.  Di sebelah sana juga banyak. Ulatnya uget-uget." Cika membenarkan apa yang baru saja disampikan oleh Sagita.

"Uget-uget gimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status