Share

Pertama kali

Baru setengah perjalanan, mobil mogok. Dirwan kebingungan, mana jauh dari bengkel, jalanan sepi. Suasana semakin larut. "Ah. Sial," tangan Dirwan memukul setir.

Eza hanya menatap suaminya yang nampak kesal. Ia pun kesal dan menyalahkan Dirwan yang kekeh keluar dari rumah malam-malam. "Sukurin, orang gak mau, malah di paksa. rasain." Batin Eza bergejolak.

Dirwan turun dan ngecek ban, mesin juga bensin. Bensin pull, sepertinya mesin. Ia mencoba utak-atik.

Eza duduk menunggu di dalam mobil sambil berpangku tangan. Sesekali melihat ke arah Dirwan yang berkutat dengan mesin.

"Menyebalkan sekali." Gerutu Eza dengan muka di tekuk kesal.

Malam semakin larut, dingin pun kian menyapa kulit Eza. Mana gak bawa jaket, begitupun Dirwan ia hanya mengenakan kemeja panjang saja.

Dirwan melirik ke arah Eza yang nampak kedinginan. Di balik rasa kesal dengan keadaan, kasian juga pada sang istri.

Karena lama, Eza turun menghampiri Dirwan yang juga mukanya ditekuk, baju belepotan kotor dari mesin. "M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status