Share

BAB 39| Bimbang

Setelah kalimat dengan nada letih itu, Naka meninggalkanku seorang diri di kamarnya. Mataku langsung terpejam, energiku bagai disedot abis. Dan aku tidak sadarkan diri hingga larut malam.

Begitu pagi tiba, mataku terbuka. Badanku diselimuti oleh kain saja, melihat itu ujung mataku meneteskan air mata. Kejadian kemarin masih terbayang-bayang, aku masih tidak bisa percaya bahwa Naka bersikap begitu kejam.

Dimana Naka yang selalu bersikap manis, yang selalu berbicara dengan lembut. Menampilkan senyuman hangatnya padaku sepanjang hari. 

Naka yang sekarang, dia terasa sangat berbeda dan terasa asing untukku. 

Aku memejamkan mataku, kepalaku terasa pusing. Begitu aku membuka mataku, pandangan di sekelilingku kabur. Rasanya begitu sulit untuk memfokuskan pandangan.

Aku memegangi dahiku, "Kepalaku terasa pusing ... badanku terasa lemas ...."

Aku mencoba berdiri sambil memegang ujung ranjang. Aku kembali berbisik pelan, "Aku harus ke kampus sekarang, atau kelompok
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status