Share

58. Yang terbaik

"Rat ...." 

Ratna sontak menoleh ke arah pintu kamar yang tadi belum sempat dia tutup kembali. 

"Ya, Bun!?" jawab Bunda setelah tersenyum ke arah sosok perempuan yang pernah melahirkannya. 

"Bolehkah bunda masuk?"

"Masuklah, Bun. Kenapa harus pamit?" Ratna menjawab dengan mata masih menatap ke cermin, membersihkan wajahnya dari sisa make up. 

"Apakah ada masalah di kafe, Rat?"

 Bunda melangkah mendekat kemudian duduk di tepi ranjang, persis di belakang punggung Ratna.

"Tidak ada Bun."

"Jadi apa alasanmu semalam tidak pulang."

"Aku ...."

"Ada apa, Rat?"

Bunda akhirnya bertanya lagi setelah beberapa saat, beliau tidak sabar melihat Ratna yang tak lagi melanjutkan ucapannya. 

"Mmm ...." 

Ratna sepertinya bingung harus memulai dari mana, dia tak ingin bunda kecewa dengan keadaannya. 

"Bun, salahnya di mana, jika seorang perempuan tidak bisa punya anak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status