Hari ini adalah hari pertama Tara bekerja menjadi seorang sekretaris pada perusahaan milik kolega dari pak Alex. Setelah sampai di kantor itu, seperti biasa ia melaporkan kedatangannya pada bagian resepsionis di kantor itu. Lalu oleh staf di bagian resepsionis, Tara di antar ke bagian HRD di perusahaan itu. Sesampai di ruang tunggu HRD tersebut. Beberapa saat kemudian wakil dari HRD meminta dirinya untuk masuk ke ruangannya. Sesampai di dalam ruang HRD itu, dilihat seorang lelaki berumur sekitar empat puluh tahun, memakai kaca mata tebal duduk di kursi yang berisi sandaran diruang dengan meja besarnya. Sekilas ia mengamati diri Tara. Lalu ia memperkenalkan dirinya.
“Saya HRD disini, panggil saja saya pak Yoga,” ucap lelaki itu.“Tara, pimpinan telah membicarakan pada saya perihal kehadiran kamu di perusahaan ini, maka untuk sementara atas persetujuan pimpinan kamu ditempatkan di bagian operasional, kelak ketika kamu sudah paham atas pekerjaan disana maka kamu akan ditugaskan mTerima kasih pembaca yang setia & budiman ❤❤❤❤❤... mohon bantuan bintangnya 💫💫💫💫💫.... Selamat membaca 🙏🙏🙏🙏🙏
Alarm yang berbunyi di pagi ini telah membangunkan diri Tara dari rasa kantuknya. Udara terasa dingin, hingga ia menarik selimutnya kembali sambil memikirkan rencananya di pagi ini. Ia masih di atas tempat tidurnya, memikirkan rencana yang akan dilakukannya. karena ia benar-benar lupa mengapa sampai dirinya memasang alarm pada jam lima pagi ini. Selain rencananya pada siang hari ini untuk melakukan akad kredit atas pengajuan dari pembelian rumah melalui KPR lewat Bank. Setelah ia merasa tidak ada rencana lain selain melakukan akad kredit itu, ia lalu mengambil ponselnya. Seperti biasa, setiap pagi hari ia selalu mengecek email yang masuk pada ponselnya dan untuk menghapus seluruh panggilan masuk dan keluar, begitu pun dengan pesan masuk dan keluar.Setelah ia membuka panggilan masuk dan keluar, serta merta meloncatlah Tara dari tempat tidur. Ia baru teringat dengan janji yang telah dibuatnya pada pak Alex. Secepatnya ia menuju kamar mandi, walaupun air di pagi ini ter
Setelah seluruh urusan pengikatan dan akad kredit serta penyerahan kunci atas rumah yang mereka inginkan telah selesai. Tara kembali ke kantornya setelah sebelumnya meminta izin pada pak Yoga, meninggalkan kantor untuk pengikatan kredit. Sesampai di kantor ia langsung mengerjakan pekerjaan yang di pendingnya. Dalam pikirannya ia hanya mempunyai waktu pada hari libur kantor untuk rencana kepindahan mereka, dan itu bisa ia lakukan esok hari.Pada hari ini, Tara sangat berbahagia dengan pencapaian nya selama ini. Walaupun uang yang ia gunakan untuk mencicil rumah tidak murni dari hasil bekerja dikantor saja. tetapi ia tetap sangat mensyukurinya. Apalagi tadi pagi usaha dirinya untuk membuat pak Alex tidak marah padanya dan terpuaskan dengan pelayanannya, membuat dirinya bertambah bahagia. Lalu didengar telepon kantor pada mejanya berdering, Tara lalu mengangkat telepon tersebut.“Tara bisa kamu ke ruangan saya?” ucap pak Yoga pada saluran telepon direct kantor.“Baik Pak
Hari ini pak Donny pulang ke rumah di antar oleh seseorang lelaki, dalam keadaan mabuk berat. Ia terus mengoceh dengan kata-kata yang tidak beraturan dan terkadang lebih memaki dengan kata-kata kotor yang sebelumnya tidak pernah sekalipun di dengar oleh Tiara. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, setelah pernikahan mereka selama dua puluh tahun. Sampai saat ini di dalam mabuknya ia memaki-maki Tiara dengan kata-kata yang tidak sepantasnya ia katakan.“Dasar wanita jalang, tidak punya perasaan!” teriak Donny dengan telunjuk mengarah ke Tiara.Terkadang terlihat pak Donny tertawa dan menangis di dalam kata-kata hinaan yang lebih mengarah ke dirinya dan lebih banyak yang ditujukan pada Tiara.“Puas kamu, melihat aku hancur wanita mandul!” serang pak Donny dengan kata-kata kasarnya.“Hahahahaha, aku adalah budakmu...Hahahaha,” pak Donny kembali mengoceh dibarengi tawanya yang keras di dalam rumah besar itu.Melihat seluruh caci maki dan hinaan serta rasa kebencian yang
Donny sangat terkejut, saat terjaga dari tidurnya, ia melihat ruangan di kamar tidurnya berantakan. Ada pecahan vas bunga serta cermin pada meja rias Tiara pecah. Kembali ia mengingat kejadian semalam. Ya, ia teringat pergi ke night club bersama temannya dan mereka minum-minum hingga mabuk ketika seorang LC (lady club) terus menuangkan minuman untuk mereka pada sebuah room yang mereka sewa. Kini Donny kembali dengan kenakalannya dengan mengunjungi beberapa night club, sejak Tara sudah tidak ingin lagi bertemu dengannya bahkan menghinanya.Bagi Donny, sekarang ini menikmati kebahagiaan di night club dengan berhura-hura serta minum hingga mabuk membuat dirinya bahagia dan bisa menghilangkan kepenatan. Keputusasaan dirinya atas pernikahan dengan Tiara yang selama ini semakin terasa semu. Apa yang ia pikirkan ketika menerima permintaan dari papanya Tiara, saat ini dirasakan adalah sebuah kesalahan dalam hidupnya. Ia kini sudah merasa seperti robot yang tanpa rasa. Mengejar kepu
Selesai Tiara membersihkan diri dan merias wajahnya, ia menemui saudara sepupu Alex yang sedang duduk bersama kedua orang tuanya. Karena sudah siang hari, maka mereka makan siang bersama. Ketika mereka sedang menikmati makan bersama tanpa hadirnya Donny disana, papanya Tiara mengatakan sesuatu.“Tiara, jika kamu mau ambil alih kepemimpinan di perusahaan itu papa setuju.” “Tetapi papa ingin kamu mulai mempelajari semua dari awal, karena itu tidak mudah.” “Saran papa, biarkan Donny menjalani perusahaan ini, tetapi kamu tetap berada disana, agar kamu bisa mempelajari semuanya,” ucap papanya Tiara panjang lebar memberikan jalan dan saran atas keinginan putrinya.“Benar apa yang dikatakan Om, buang emosi mu sesaat saja, kamu ambil semua ilmu dan relasi, kolega dari Donny, setelah itu terserah dirimu,” Alex kembali menambahkan saran yang telah di berikan oleh papanya Tiara.Mereka semua berada disini, untuk menjatuhkan Donny dengan cara mengambil seluruh hasil kerja kerasnya. Wal
Sesampai di rumah, Tara segera membersihkan diri. Sedangkan mamanya sedang menyiapkan hidangan makan malam yang tadi mereka beli. Waktu jam makan malam kurang satu jam lagi, tetapi seperti yang dikatakan oleh Tara, kalau temannya sangat membutuhkan dirinya saat ini. Oleh karena itu ia meminta izin pada mamanya untuk keluar rumah. Hati Tara sangat bergetar ketika membaca balasan dari pak Alex. Jika di lihat dari pesannya terlihat pak Alex sedang sangat marah dan terpikir oleh Tara, jika ia tidak ke sana akan membuat pak Alex semakin marah dan itu akan membuat masalah bagi dirinya.Karena itu, Tara harus ke rumahnya pak Alex, walaupun hari ini sebenarnya ia lebih senang berada di rumah barunya. Ketetapan hatinya menerima pak Alex sebagai lelaki yang bisa memanggil dirinya kapan ia ingin, sudah menjadi pilihan hidupnya. Selesai membersihkan diri Tara pun berpamitan pada mamanya.“Ma, Tara izin ke rumah teman ya, teman Tara ini sedang putus cinta, jadi Tara harus kasih semangat di
Di pagi ini, Donny dan Tiara memasuki ruang rapat bersamaan, dan terlihat pada absensi yang terlihat di meja pimpinan, seluruh peserta hadir. Dan sebelum rapat itu di mulai, Donny memperkenalkan Tiara di ruang rapat tersebut, walaupun selama ini mereka sudah mengenal Tiara sebagai putri dari pemilik saham dari perusahaan tersebut, tetapi dengan kehadirannya di kantor selama dua hari ini, jelas akan menghembuskan isu yang akan berkembang pada intern kantor. Oleh karena itu, Donny selaku pimpinan langsung memperkenalkan Tiara dengan statusnya di dalam struktur perusahaan.“Selamat pagi ibu dan bapak, terima kasih atas kehadirannya.” “selain beberapa agenda yang akan kita bahas bersama, disini saya ingin memperkenalkan ibu Tiara selaku wakil pimpinan dari perusahaan.” “Dan untuk segala keputusan dapat terlebih dahulu melalui ibu Tiara.” Jadi setelah ibu Tiara menyatakan oke, maka saya tinggal menyetujuinya,” ucap Donny sebelum memulai rapat koordinasi pada seluruh divisi.Lalu, T
Setelah percintaan yang telah diraihnya bersama pak Alex dari malam hingga dini hari, hampir membuat Tara terlambat bangun pagi. Untung saja mamanya menghubungi dirinya jadi ia bisa segera ke kamar mandi. Ia hanya mandi secepatnya, yang terpenting bagi Tara, tubuhnya sudah merasa bersih dan segar. Setelah itu ia memakai pakaian kerja tanpa menghias wajahnya, ia meninggalkan pak Alex yang masih tertidur pulas dan tanpa busana dengan menyelimutinya. Tara merapikan semua pakaian kotornya, membawanya dan langsung pergi ke kantor dengan menghubungi layanan taxi Online.Tak lama kemudian taxi itu membawanya melesat ke kantor. Di dalam taxi Tara merias wajahnya, selintas sopir taxi melirik aksi Tara yang sedang melukis alisnya dan menghias wajahnya dari kaca tengah mobil itu. Karena merasa tidak nyaman dengan rambutnya yang belum di cuci, untuk pertama kalinya ia mengepang rambutnya. Terlihat wajah Tara lebih cantik dengan berdandan seperti anak sekolah lanjutan atas. Ia ter