Share

Permintaan maaf

Aura terhenti. Kedua matanya terbelalak kaget melihat arini terbaring lemas di ruangan tersebut.

"Arini? Kenapa dia?" tanya aura penasaran.

Sejenak, Aura menegak salivanya dengan paksa. Perhatian papanya terlihat begitu besar pada arini. Hal kecil yang seharusnya juga ia rasakan.

Pak Dirga tersenyum melihat putri kesayangannya sudah terbangun dari tidur. Wajah manis yang dimiliki Arini perlahan terlihat segar tak seperti saat masih di ruang IGD.

"Arini, kamu sudah bangun?" Ayah sumringah. Setelah menunggu hampir dua jam lamanya, arini bangun juga.

Kedua mata arini berputar. Ia tak menyangka jika saka sudah memindahkan dirinya ke ruang rawat inap. VVIP pula.

Kenapa dia tak membangunkanku? Aku kan baik-baik saja dan tak perlu di rawat seperti ini! gumam batin Arini menghela nafas panjang.

"Arini, apa kamu baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Mana yang sakit?" gumam ayah yang membuat arini tersenyum akan perhatiannya.

"Tidak, Ayah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status