Share

BAB 88 Kau Masih Hidup Dihati Kami

Gilang memelankan laju mobilnya setelah mereka melewati satu tugu yang usang., disepanjang jalan Nicha hanya melihat pohon-pohon yang tumbuh dengan lebat, tak ada satu pun rumah di sana.

Pria itu menghentikan mobilnya akhirnya. Nicha membuka jendela kaca mobil lalu melihat ke luar. “Apakah dia di kuburkan di sini?” Nicha memang tidak pernah melihat kuburan Adnan, bahkan hari terakhir saat dia akan di makamkan, Nicha hanya berada di rumah Adnan lalu ia pulang setelah ia di perlakukan dengan tidak baik oleh orang-orang di sana.

“Ya. Kita jalan sebentar lalu kita akan sampai, ayo,” ajak Gilang membuka pintu mobilnya.

Nicha sedikit gugup, ia pun menghela napasnya pelan sembari menutup mata. “Tidak apa, Adnan pasti senang aku membawakan orang yang dicintainya selama ini, Percayalah dia telah menunggumu.”

Nicha sedikit tenang setelah Gilang memberinya sugesti tersebut. Wanita itu akhirnya membuka mobil dan keluar.

Angin langsung berhembus seolah menjadi ucapan selamat datang Adnan pada Nic
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status