Share

14. Gagal move on

Sean hanya bisa mengumpat dalam hati, ia benar-benar menyesal karena tidak meminta Putra yang menjemput Sang Mami. Bukan ingin menjadi anak durhaka, namun sikap Claretta benar-benar menguji kesabaran Sean sepanjang jalan.

“Sean, tadi Yamsin bicara sama Mami kalau kalian akan pindah ke apartemen.”

“Hmm … Ini sudah satu minggu, dan Mami jangan pura-pura lupa dengan perjanjian kita.” Sean kembali focus pada jalanan, ia ingin cepat sampai di rumah dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya.

“Mami ingat, tapi Mami harap kalian bisa segera kasih Mami dan Papi cucu yang lucu dan menggemaskan. Ingat Sean, kita membutuhkan pewaris!”

Sean hanya mendengus kasar mendengar ocehan Claretta, dalam mimpi sekali pun Sean tidak pernah berpikir untuk memberikan nafkah batin pada Yasmin, apalagi sampai harus memiliki anak. Itu tidak akan pernah Sean lakukan.

Ia menikahi Yasmin hanya untuk bisa meluapkan amara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status