Share

30. Jangan sampai terlambat

Yasmin bersikap seperti biasanya, tidak ada yang berubah dari perempuan itu meskipun telah banyak luka yang Sean torehkan padanya. Setelah menyiapkan makan malam, Yasmin masuk ke kamar dan melihat Sean sibuk dengan laptop serta beberapa berkas.

“Tutup dulu laptop dan berkas-berkasnya, ini sudah waktunya makan malam.” Yasmin langsung bertindak, menutup berkas itu dan merapihkannya.

“Aku akan menyusul,” sahutnya dingin.

“Tolong pikirkan kesehatanmu, hurup atau angka dalam berkas itu tidak akan hilang karena ditinggal makan malam.”

Sean menarik napas dalam, kemudian bergegas mengikuti Yasmin yang sudah berjalan lebih dulu. Siapa sangka, pernikahan yang berawal dari kebencian bisa berakhir seperti ini.

Yasmin dan Sean makan dalam diam, hanya denting sendok yang memecah keheningan di antara mereka. Sesekali Sean melirik Yasmin dengan sudut matanya, perempuan itu duduk dengan tenang berbeda dengan Sean yang sedikit gel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status