Share

39. Hanya Frustasi

“Jangan bercanda, dude? Ini tidak lucu,” Sean benar-benar tidak percaya dengan apa di dengarnya.

“Aku bukan pelawak,” sahut Putra singkat.

Setelah mendapat kabar dari Marco, malam harinya Putra bertandang ke kediaman Sean dan bicara empat mata di dalam kamar. Jika biasanya Sean menolak, kali ini justru dia yang meminta agar kedua orang tuanya tidak tahu apa yang terjadi.

“Dia benar-benar harus dimusnahkan dari muka bumi,” celetuk Sean.

“Jangan grasa-grusu, bagaimanapun kita masih membutuhkan dia untuk kesembuhan Yasmin.”

Sean hanya diam dan menarik napas dalam, kemudian menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang sembari menatap langit-langit kamar yang tampak suram, meskipun cahaya dalam kamarnya begitu terang.

“Ya, kamu benar,” sahutnya singkat. “Tapi aku takut jika Dody akan berbuat nekat.”

“Dody tidak mungkin melakukan hal gila, kecuali dia tidak sayang lagi dengan nyawanya.” Putra ikut berbaring di samping Sean, menatap arah yang sama, namun dengan isi kepala yang berbeda tentunya.

“Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status