***
Jessica dan Paris tidak menemukan keberadaan Grace. Sehingga mereka menghubungi Ankara melalui panggilan telepon. Mungkin Ankara bisa membantu menjelaskan kepada Grace.
Lagipula, lebih baik Ankara bersiap-siap memberikan jawaban kepada Grace. Paris yakin kalau Grace pasti sedang menuju kantor Ankara sekarang ini.
"Maafkan aku, Ankara. Mungkin aku baru saja membuatmu berada dalam masalah," kata Paris memulai dengan ragu.
Ankara pasti sedang sibuk dengan bisnisnya. Lalu, kini permasalahan lelaki itu semakin bertambah karena Paris tidak sengaja memberitahu Grace mengenai rahasia yang tidak seharusnya Grace ketahui. Tentang peristiwa tempo hari.
"Apa maksudmu, Paris? Nanti saja kau jelaskan padaku. Aku sedang sibuk."
Tebakan Paris benar. Ankara tengah sibuk bekerja. Namun, Paris tidak bisa berdiam diri. Dia harus memberitahu Paris segera.
<
***Grace benar-benar datang ke kantor Ankara. Mata wanita itu berkaca-kaca. Hati Ankara terluka melihatnya. Untungnya, ia sudah memiliki seseorang yang bisa membantunya dalam menjelaskan peristiwa di kota Prancis bersama Jessica. Saat itu Ankara hanya menyelamatkan Jessica dari kejaran Liam."Grace!" panggil Ankara.Dia langsung menghampiri istrinya yang masuk ke dalam ruangannya. Pria itu berlutut, menyejajarkan badannya dengan Grace yang berada di atas kursi roda.Mereka harus bicara empat mata agar tidak ada kesalahpahaman di antara mereka. Ankara ingin meluruskan segalanya."Kau pembohong! Aku tidak mau mempercayaimu lagi!"
***Rencana pembuatan butik sepertinya bukan wacana belaka. Yvone Flowers dan Inggrid Mahendra kini semakin rutin bertemu, dan itu membuat Paris merasa lega melihatnya.Akhirnya apa yang ia harapkan selama ini terwujud juga. Dia benar-benar senang mengetahui ibunya bisa berbaur dengan Yvone. Keduanya seperti besan sungguhan padahal Paris dan Jessica belum resmi menikah.Bukan hanya Paris yang merasakan kebahagiaan, Yvone dan Inggrid pun ikut senang dengan kabar yang menghampiri keluarga mereka.Kabar kehamilan Jessica sudah tersiar sampai ke telinga dua orang itu. Mereka ikut bersuka cita dengan kabar tersebut. Akhirnya mereka akan menimang cucu yang akan datang dari pasangan Jessica dan Paris.
***"Ankara... Aku ingin bicara denganmu sebentar!" seru Paris ketika sudah berada di garasi.Ankara menoleh ke arah istrinya dan dua perawat yang telah berhasil masuk ke dalam mobilnya. Ankara tahu persis apa yang akan dipertanyakan oleh saudaranya.Sebab kepindahan Ankara dan Grace berkaitan erat dengan kejadian tempo hari. Saat Grace datang ke kantor Ankara menuntut penjelasan bagaimana Ankara dan Jessica bisa berada di Prancis bersama-sama."Apa apa? Maaf, aku cukup sibuk belakangan ini."Ankara terlihat muram. Tanpa bertanya pun, sebenarnya Paris sudah mengetahui seperti apa permasalahan rumah tangga saudaranya."Ya. Aku paham. Kau pasti sangat sibuk."Paris memberi jeda perkataannya hanya agar saudara kembarnya bisa menghela napas. Ankara sepertinya membutuhkan lebih banyak udara setelah semua masalah menimpa rumah tangganya."Ngomong-ngomong, apa kau baik-baik saja?"
***Pernyataan Grace mengenai rencana berpisah dari Ankara membuat Paris syok. Dia tidak percaya Grace akan memutuskan hal itu sebab di matanya, Ankara dan Grace merupakan pasangan paling serasi. Paling sabar, dan mampu mengendalikan ego masing-masing.Lalu entah bagaimana keduanya memilih untuk berpisah? Kabar itu merupakan kabar terakhir yang tak pernah mau didengarkan oleh Paris. Tak kan pernah mau didengarkan olehnya.Awalnya Paris berpikir bahwa pertengkaran Ankara dan Grace mungkin saja hanyalah pertengkaran biasa yang tidak melibatkan sebuah perpisahan. Bahwa permasalahan mereka bisa diselesaikan secara baik-baik seperti yang selalu Ankara dan Grace lakukan.Namun, nyatanya Grace dan Ankara sama seperti pasangan pada umumnya. Mereka tidak bisa mengendalikan emosi satu sama lain. Bahkan setelah Paris dan Jessica menjelaskan kebenaran tentang mereka. Kebenaran tentang kejadian di hotel Prancis. Grace tetap saja pada pendiriannya Melihat
***"Aku pulang!" seru Ankara meskipun ia tahu kalau Grace tidak akan menyahut. Mereka sedang saling marah. Grace mungkin enggan membalas seruan darinya.Ankara melepas sepatu pentofel yang melekat di kakinya. Dia menaruh sepatu itu ke rak sepatu kemudian mengenakan sendal rumahan. Ankara pulang sekitar jam sepuluh malam.Dia sengaja melakukan itu agar dirinya dan Grace tidak bertemu. Agar mereka tidak terperangkap dalam suasana canggung yang sudah berlangsung beberapa hati ini.Ankara berpikir bahwa dirinya mungkin tidak akan bertemu Grace untuk sementara. Dia mengira Grace sudah terlelap. Namun ternyata tidak. Saat ia masuk ke dalam kamar, ia melihat Grace duduk di kursi roda. Grace yang sedang berada di depan meja rias. Jelas Grace menunggunya."Belum tidur?" tanya Ankara berbasa-basi. Memecah keheningan di antara mereka.Pria itu melepas pakaian yang ia kenakan sambil memperhatikan buku yang dibaca istrinya. "Aku
***Komunikasi antara Grace dan Ankara semakin memburuk. Ankara tidak berusaha membujuk Grace lagi untuk rujuk. Begitu pun dengan Grace. Wanita itu juga tida terlalu memperdulikan suaminya.Wanita itu fokus pada pengobatannya sesuai yang diinginkan Ankara.Grace pun mulai fokus pada satu hal yang dahulu ia tekuni. Manajernya yang dulu menaungi karir modelling Grace datang lagi. Dia mulai membujuk Grace untuk bergabung di dunia modelling lagi.Grace sudah menolak karena ia sadar diri bahwasanya kakinya tidak memungkinkan untuk menekuni karir modelling. Namun lagi-lagi dan lagi sang mantan manajer mengetahui bahwa perawatan kaki Grace berjalan dengan baik. Tekan untuk mengajak Grace bergabung ke dalam dunia model semakin besar."Kudengar hubunganmu dan Ankara sedang renggang. Kau bisa memulai karir modeling untuk menghasilkan uang," kata sang mantan manajer dengan bujuk rayunya.Grace yang tidak terlalu memiliki p
***Acara pernikahan Paris semakin dekat. Oleh karena itu, diadakan acara makan malam yang lebih sering. Bisnis Paris pun tidak memiliki masalah. Bahkan ia berhasil membayar setengah pinjaman uang paman Arthur. Tidak ada yang bisa disyukuri oleh Paris kecuali hal itu.Seperti malam-malam sebelumnya, sekarang pun diselenggarakan kegiatan makan bersama. Paris merasa ada yang kurang dari kegiatannya ini. Belakangan Paris jarang melihat Grace dan Ankara bersama.Jika Ankara hadir di acara makan malam, entah bagaimana Grace tidak hadir. Atau sebaliknya Ankara sibuk dengan urusannya. Malam ini Paris ingin memastikan bahwa Grace dan Ankara hadir bersama sebagai pasangan suami istri. Paris merindukan momen romantis kedua orang itu.Sekarang, Paris malah lebih sering mendapati Grace muram atau Ankara menyendiri. Itu merupakan pemandangan terburuk yang disaksikan oleh Paris.Dia sama sekali tidak mengharapkan hal itu. Paris sangat ber
***"Aku benar-benar kehabisan kata-kata," kata Jessica yang mendapati ibunya sudah menemukan pasangan baru, dan orang itu tidak lain adalah paman Paris yang bernama Arthur Prins.Jessica tidak tahu apakah ia harus mendukung hubungan ibunya atau ia harus menghalanginya? Sebenarnya Jessica tidak masalah. Dia hanya cukup syok. Ada sedikit kekhawatiran bahwa mungkin saja ibunya membuat keonaran di masa depan.Jessica paham betul bahwa ibunya adalah wanita gila harta. Jessica tidak bisa percaya bahwa cinta ibunya akan jatuh kepada paman Paris, Arthur Prins. Apalagi kedua orang itu belum lama ini bertemu.Apakah sebuah rasa bisa disebut cinta apabila mereka hanya bermodalkan dua sampai tiga kali bertemu? Rasanya itu terdengar mustahil."Jika Mom-mu bahagia, mengapa tidak mendukungnya. Aku bahkan tidak masalah paman memilih Mom-mu. Ingatlah bahwa cinta tidak melihat usia."Paris percaya bahwa berapa pun usia seseorang