Share

Melarikan Diri

Semburat senja menerpa wajah perempuan yang sudah sembab karena menangis terlalu lama. Hari sudah beranjak petang namun dia tak memiliki keberanian untuk pulang. Adinda masih duduk diam di salah satu bangku taman dekat rumah sakit.

Meratapi nasib rasanya sudah lelah dia lakukan. Dia hanya melamun hingga mendengar suara adzan Maghrib berkumandang. Pandangannya mengarah pada rumah Tuhan yang berdiri megah di seberang jalan.

Perlahan Adinda bangkit dan mengikuti kerumunan orang yang mulai memadati tempat ibadah itu. Dia membasahi wajah dengan air wudhu. Dia melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba dengan harapan mendapatkan secercah ketenangan.

Namun sebaliknya tangis kembali tak tertahankan bahkan sebelum shalatnya mampu dia selesaikan. Dia teringat beratnya beban hidup yang sedang dia hadapi. Batinnya merintih meminta kekuatan. Hanya pada Tuhan dia mampu untuk mencurahkan.

Setelah selesai melakukan sembahyang, Adinda kembali duduk termenung di serambi masjid. Lantunan ayat-ayat suc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status