Share

Bab 49. Hari yang Istimewa

Hingga sore Erika masih tak mau bicara. Neil bingung dan merasa bersalah. Erika terus mengurung dirinya di kamar.

"Aku memang belum mencintaimu. Tapi aku tak pernah berniat melukai hatimu." Satu tangan Neil membelai lembut rambut dan punggung Erika.

"Sebenarnya Aku melakukan ini bukan untuk Nadira, tapi untuk menyelamatkan hati kita berdua. Dengan begini, kita bisa saling mengisi kekosongan hati kita." Neil terus mencoba menghibur istrinya.

"Udah dong ngambeknya, Erika. Aku nyerah, deh. Sekarang kamu tinggal bilang mau apa, nanti aku belikan." Neil yang mulai paham dengan karakter Erika, mulai bernegosiasi, seraya bersandar pada sisi tepi ranjang.

Seperti dugaan Neil, perlahan Erika membalikkan badannya.

"Beneran aku boleh minta apa aja?"

Neil tersenyum. Begitu mudahnya membuat Erika tak ngambek lagi.

"Boleh dooong. Kamu mau apa memangnya?" Neil menangkupkan kedua tangannya membingkai wajah tirus milik Erika.

"Aku ... aku mau kalung dan cincin berlian persis seperti milik Nad
Rina Novita

Kakak pembaca, satu bab lagi Tamat, mohon BERI KOMENTARNYA ,dong please ...! Nanti akan ada cerita baru tentang Kisah Cinta Neil yang menggemaskan. Nantikan judulnya di ekstra part cerita ini. Oke, nantikan besok bab terakhir berjudul : Sentuhan Halal.

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (36)
goodnovel comment avatar
endang yulistyoningsih
cerita yang menggemaskan... akhirnya ending bahagia
goodnovel comment avatar
Kemuning Aja
keren ceritanya
goodnovel comment avatar
Retno Nurhidayati
ceritanya sangat bagus. bravo sist
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status