Share

Part 147 Luruh 2

Meski kecewa sama sang suami, tapi ia tidak akan mengabaikan kewajiban sebagai seorang istri. Tadi malam pun sebenarnya ia tahu bagaimana kelabakannya Barra, tapi ia memilih tidur karena belum bisa melayaninya.

"Nanti Mas susul ke dokter Yunita."

"Nggak usah. Aku juga belum pasti ke sana jam berapa?"

"Nggak apa-apa nanti Mas tungguin di sana. Mas juga ingin tahu kamu punya keluhan apa," jawab Barra sambil meraih jam tangan untuk dipakainya.

"Aku nggak punya keluhan apa-apa. Aku hanya butuh kontrasepsi supaya aku nggak hamil lagi dalam waktu dekat ini."

Senyum modus Barra merekah. Baginya itu merupakan signal baik dari sang istri. Di dekatinya wanita yang tengah mengecek isi tasnya. Kemudian mengecup keningnya. "Mas tunggu di ruang makan!" Barra bergegas keluar kamar lebih dulu.

Delia masih mematung menatap cermin. Untuk kesekian kalinya ia harus menepikan ego. Meski kecewa karena dibohongi, tapi alasan Barra cukup masuk akal untuk dimengerti. Dan dia harus menerima kenyataan yang sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Patia Al Adawiyah
dasar mas barra gak pernah bisa kompromi kalau buat yg 1 itu hahahahahahaaa
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kasian barra harus nunda buka puasanya kih kih
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
puasa diperpanjang .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status