Share

Part 146 Luruh 1

"Sayang, kamu masih marah sama mas?" tanya Barra setelah mereka sampai di kamar. Saat itu Delia sedang membuka pintu kaca untuk mengambil baju ganti di walk in closet.

"Nggak," jawab Delia singkat. "Aku nggak akan lagi mencampuri urusanmu, Mas." Jawaban yang justru membuat Barra malah khawatir karena itu sudah menjadi bentuk respon ketidakpedulian.

"Sayang, maafkan mas. Nggak ada maksud apapun dengan mas menyembunyikan semua ini. Tahu kan alasan Mas apa?"

"Aku nggak akan mempermasalahkan hal itu lagi. Itu hak kamu. Aku nggak akan ikut campur internal perusahaan, Mas. Aku tahu Mas profesional." Delia menatap sekilas lantas masuk kamar mandi.

Bunyi kran menyala untuk beberapa lama. Di luar kamar Barra gelisah menunggu. Ia ingat apa yang di katakan oleh Samudra kemarin. Inilah kali pertama Barra curhat dengan kakak iparnya. Beruntung Samudra pria yang bijaksana. Mungkin sebenarnya juga kecewa, tapi dia bisa bersikap realistis dan berpikir secara logis. Sedangkan wajar kalau Delia selalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
duh ujian berat nih buat barra, kenapa cintiara nggak pernah bosen nggangguin barra,padahal udah dapat banyak..
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sabar Barra... wanita klo lagi ngambek mode on emang gitu
goodnovel comment avatar
Barra
buat persiapan kamu buka puasa Barra wk....wk....wk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status