“Bu Theresia cocok dengan mama tirinya?” “Sepertinya nggak terlalu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena papanya kan butuh pendamping hidup di masa tuanya.” “Oh, begitu.” “Kamu kenapa begitu tertarik dengan kehidupan keluarga Pak Jon?” tanya Rosa curiga. Keponakannya jad gelagapan dibuatnya. “Eng….nggak kok, Tante. Cuma sebentar lagi Karin kan ditinggal Tante kerja di sini sendirian. Jadi Karin perlu tahu lebih mendalam tentang Pak Jon dan keluarganya. Supaya nanti tidak salah sebut kalau bertemu.” “Oh, begitu.” &n
“Ceileee…, romantis banget, yeee….”Jonathan cuma nyengir menanggapi godaan kawan baiknya itu.“Duluan, ya. Aku mau turun lewat tangga. Lift-nya udah tertutup. Males nunggu lagi,” ujar laki-laki itu seraya melambaikan tangannya pada Mina.“Bye, Bro. Sampai ketemu lagi di gym, ya,” balas perempuan itu centil.Mereka berdua lalu berpisah. Jonathan turun tangga menuju ke kantin sedangkan Mina ngeloyor masuk ke kamar temannya yang dekat lift.Untung aku berpapasan dengan Mimin di depan lift, gumam Jonathan dalam hati. Coba kalau di depan kamar There. Wah, wah, wah…, suara
Lima hari kemudian Theresia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Wajahnya sudah segar kembali dan tubuhnya terasa sehat. Dia semakin tampak cantik di mata suaminya. Laki-laki itu menepati janjinya untuk kembali lagi ke rumah dan tinggal bersama sang istri tercinta. Simon merasa sangat bersyukut rumah tangga putrinya berhasil diselamatkan. Dengan bijaksana laki-laki tua yang sudah banyak makan asam garam kehidupan itu memberikan wejangan kepada anak dan menantunya agar lebih menghargai ikatan perkawinan mereka dibanding sebelumnya. “Ingatlah perjuangan kalian berdua untuk mempertahankan rumah tangga yang sudah berumur sepuluh tahun ini. Untuk selanjutnya bersikaplah lebih bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan. Itu ujian yang harus dihadapi. There, jadilah istri yang baik dan menghargai suami. Jonathan juga
Bastian dengan enteng menjawab, “Istriku udah tahu tentang kamu, kok. Pernah kutunjukkin fotomu di HP sama dia. It’s ok. No problem.”“Nah, itu baru istri yang bijaksana! Bravo lu, Bro, bisa merit sama dia. Hahaha….”Tiba-tiba sesuatu terlintas dalam benak Jonathan.“Eh, ngomong-ngomong, kenapa Karin minta tolong kamu dandanin dia? Kan mestinya dia udah dapet free make-up dari salon pengantin tantenya?” tanyanya keheranan.Dengan sigap Mina menjawab, “Fasilitas free make-up-nya cuma buat dua orang. Sama Karin dikasihkan ke menantu-menantu calon om-nya. Mereka pas dua orang. Jadi biar adil. Karin-nya sendiri milih ngalah dan mint
Akhirnya hari yang dinanti-nantikan pun tiba. Theresia tampak mematut-matut dirinya di depan cermin besar di dalam kamar tidurnya. Gaun terusan berwarna merah jambu dengan hiasan brokat berwarna senada tampak begitu pas menempel di tubuhnya yang langsing dan berlekuk indah. Gaun yang kelihatan mewah itu panjangnya sedikit di atas lutut dan memperlihatkan sepasang kaki jenjangnya yang putih mulus tanpa cela. Wajahnya dirias dengan begitu cantiknya. Bibirnya pun dipoles lipstick berwarna merah jambu seperti gaun yang dipakainya.“Kamu cantik sekali, Sayang,” puji sang suami melihat penampilan istrinya yang memang selalu istimewa setiap menghadiri acara penting. Sebaliknya Theresia memandang sang suami dengan keheranan.“Kok nggak pakai jas, Mas?” tanyanya ketika melihat Jonathan hanya mengenakan kemeja
“Masakannya enak ya, Mas,” puji Theresia ketika sedang duduk menikmati hidangan bersama suaminya. Jonathan mengangguk mengiyakan. Perjamuan prasmanan diselenggarakan di aula besar yang letaknya di samping ruang ibadah. Rosa dan suaminya tampak bahagia. Mereka bersama-sama mendekati para tamu dan menyapa bergantian. “Terima kasih atas kehadirannya, Pak Jonathan, Theresia. Kenalkan, ini Bernard. Suami saya,” ucap Rosa ramah. Wajahnya tampak berseri-seri. Make-up pengantinnya benar-benar menonjolkan kecantikannya. Gaun pengantin berwarna putih tulang yang dihiasi brokat berwarna senada menambah keanggunannya. Gaun itu berpotongan sederhana, hanya mengikuti lekak-lekuk tubuh pemakainya yang ramping dan panjangnya hanya sampai mata kaki. &nb
Sang istri tidak peduli. Dia lalu memberondong Mina dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan, “Saudari Mina, terus terang saya heran. Kenapa semenjak pertemuan di gedung bioskop dulu itu Anda selalu mengikuti kemana pun Mas Jonathan pergi? Entah di gym, restoran, bahkan di acara kawinan seperti ini Anda muncul juga. Bukankah Anda sudah tahu bahwa Mas Jonathan itu sudah menikah? Ya saya ini istri sahnya!”Mina cuma melongo mendengar kata-kata Theresia yang seakan-akan mengecapnya sebagai perempuan pengejar suami orang. Dia lalu menatap Jonathan dengan heran. “Bro, katamu istrimu sudah membaik kondisi kejiwaannya. Tapi kulihat kok nggak, ya. Malah semakin menjadi-jadi!” ucapnya dengan lidahnya yang tajam. Hatinya geram dipermalukan oleh istri sahabatnya itu di depan orang banyak.
“Aku tidak akan menanyakan kamu mengetahuinya dari siapa. Kukira suaraku waktu itu cukup keras sehingga ada yang mendengarnya dan kemudian menjadikannya bahan gunjingan.”Sang sekretaris mengangguk mengiyakan. Joshua lalu mendesah panjang dan menceritakan konflik rumah tangganya. Ia sudah tak merasa malu lagi berterus terang pada anak buahnya ini. Toh, dirinya sekarang sudah menjadi headline pergunjingan di kantornya sendiri! Menceritakan semuanya pada Karin mungkin akan membuat hatinya terasa sedikit lebih lega.Karin terpaku mendengar curhatan atasannya. Ternyata dugaannya selama ini keliru. Dikiranya pimpinannya itu hidup bahagia dengan istrinya yang cantik dan kaya raya. Mendengar cerita Jonathan saat ini, dia jadi menaruh iba pada bosnya itu. Tiba-tiba gadis itu terpikir akan nasibnya sendiri.