Share

26. Si Kerudung Merah

Aku tidak pernah menyangka jika mimpiku akan terwujud dengan bantuan Xaferius. Dia berjanji untuk mengurus segala sesuatunya minggu depan. Aku kemudian mencubit paha kiriku dua kali, memastikan aku tidak sedang berkhayal lagi.

Mulutku spontan mengaduh sesaat setelah efek dari getilan itu terasa menyakitiku. Jadi, itu benar—aku akan mempunyai toko bungaku sendiri, segera. Dadaku diliputi segenap perasaan gembira yang secara otomatis melebarkan garis ekspresif di wajahku.

“Pikirkanlah nama yang cocok untuk tokomu, tetapi kau tidak boleh mengkhawatirkan sesuatu dengan berlebihan. Dokter menyuruhmu lebih banyak beristirahat dan menghindari stres,” pesan Xaferius yang kedua alisnya bertaut sekarang.

“Tenang saja. Aku tahu porsinya.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status