Share

41. Insomnia

Aku tak bisa tidur—sungguh, hal sesederhana itu justru tak mampu kulakukan sekarang, seolah-olah memejamkan mata merupakan aktivitas yang berat untukku. Aku bukan tipikal orang yang suka begadang apalagi pengidap insomnia. Aku yakin Xaferius pun merasakan perihal yang sama dengan yang kurasakan.

Jam dinding menunjuk ke angka tiga waktu dini hari, tetapi Xaferius juga masih belum kembali ke kamar. Ada rasa enggan yang memuncak di dadaku—aku tak ingin menyusul pria itu di ruang kerjanya atau ruang mini barnya hanya untuk melihatnya marah. Dia bukan Xaferius Black yang kukenal dalam kondisi itu.

Aku beringsut ke samping ranjang yang menimbulkan bunyi gemeresik pendek, lantas duduk dan menyisir rambutku dengan jemari—memikirkan sesuat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status