Share

42. Perpisahan

Aku tertidur setelah pukul sembilan pagi—sendiri, Xaferius sudah berangkat ke kantor sejak tadi. Kami berdua mendadak melakukan perang dingin—tanpa menyapa apalagi bicara. Durasi tidurku menjadi terpengaruh dan berantakan, aku terbangun dua jam kemudian karena hal yang sama; mimpi buruk.

Aku pun beranjak dari ranjang, merendam tubuhku di bathub dan menolak semua pelayanan yang ditawarkan oleh para pelayan Xaferius—mengunci pintunya dari dalam agar mereka tak merecokiku dengan sejuta pertanyaan tentang jenis menu sajian apa yang ingin kumakan atau jenis pakaian apa yang ingin kukenakan, seolah-olah aku merupakan sang putri dari suatu negeri yang harus terus-menerus dilayani.

Aku muak.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faria Hariyono
ga sabar nunggu lanjutannya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status