Share

100. Jeritan Tengah Malam

"Saya akan segera ke sana! Tapi ingin minum teh dulu disini!"

"Baik. Sebentar, saya ambilkan pesanannya!"

Ki Bantarseta pergi ke dapur, sementara itu gadis berbaju merah dan berambut disanggul rapi itu masih tersenyum-senyum sambil sesekali melirik ke arah Danurwenda.

"Dia telah menggangguku. Dia pamerkan kehebatan ilmunya yang bisa mengirimkan tenaga dalam lewat pandangan mata. Dia buktikan kemampuannya menyedot air teh dan memecahkan cangkirnya," batin Danurwenda.

Danurwenda melihat gadis itu meneguk tuak dari cangkir pertama. Satu cangkir diteguknya habis. Setelah itu ia menghembuskan napas lewat mulut, melirik Danurwenda sebentar dan tersenyum tipis bernada menantang.

Si pemuda masih tenang saja. Tetapi beberapa saat kemudian, gadis itu terkejut ketika mau meneguk cangkir yang kedua.

Ia melihat cangkir pertama yang sudah kosong itu menjadi berisi kembali dengan penuh. Ia melirik Danurwenda, tapi pemuda itu berlagak tidak memp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status