"Sebenarnya Tuan Ellard tidak membunuh semua pengantin-pengantinnya, mereka sendirilah yang mengakhiri hidup karena merasa tertekan dengan sikap tuan kami yang kata mereka menyeramkan. Tuan kami tidak menunjukkan ekspresi apa-apa ketika semua istri-istrinya mengakhiri hidup di depan matanya. Tuan Ellard pernah bercerita kepada kami bahwa ia depresi karena tidak ada yang bisa menenaminya selain kami tentunya, mereka malah memilih mati daripada menemani tuan kami. Semua istrinya sudah dia kubur dengan baik di sebuah bukit di daerah sini, jika kamu ingin tahu tempat itu, kami siap membantu." Cerita Lionel dengan wajah yang sangat menyedihkan. Serigala putih itu seakan merasakan hal yang Ellard rasakan.
Jeri diam menyimak.
"Dan alasan mengapa Tuan Ellard menikah adalah, karena ia tidak mau kesepian dan sendiri. Tuan kami ingin memiliki teman manusia yang mau menerimanya apa adanya tanpa ada rasa takut, yang mampu menyokong Tuan kami kapanpun dan dimanapun. Tuan kami hanya iblis yang ribuan tahun kesepian, bahkan sejak lahir ia hanya berteman dengan kesepian. Ia muak terus hidup dalam kesepian, ia ingin memiliki teman yang mengerti dia.." Lionel menyenggol Gerrald untuk melanjutkan ceritanya.
Gerrald mengangguk. "Tapi mereka dengan bodohnya malah bunuh diri di depan tuan kami, hal itu membuat Tuan kami merasa bersalah setiap harinya, aku harap kamu mau menjadi temannya yang menemani Tuan kami sampai akhir hayatnya." Lanjutnya.
Jeri tidak menyangka ternyata iblis seperti Ellard bisa merasakan depresi karena sebuah kesepian, hatinya ikut merasakan sakit hati itu. Apakah karena terlalu sering berteman dengan kesepian mengubah dia menjadi wujud seseorang dengan irit bicara dan dingin? Jeri mengangguk mantap, ia akan menjadi teman bagi Ellard apapun dan bagaimanapun keadaannya, ia akan mengajari Ellard menjadi ramah kalau bisa, dan memberikan kehangatan. Gerrald dan Lionel tersenyum lebar saat Jeri mengangguk, mereka seakan mendapatkan kehidupan baru.
Menutup mata. Jeri sampai sekarang masih ingin tahu tentang mimpi yang begitu nyata, seorang iblis yang memperkenalkan diri sebagai Adamius Tolen. Apakah dia iblis lain? Bukan Ellard? Namun mengapa setelah itu Ellard meminta istri? Apakah dia yang menghancurkan desa?
"Terimakasih nona, kami sangat mengharapkan yang terbaik dari Anda." Ucap dua hewan mistik secara bersamaan, memberikan tanda hormat dengan merendahkan kepala mereka sampai mencium lantai.
"Jangan seperti itu, panggil aku Jeri saja." Dua hewan itu mengangguk, kemudian mereka berdua berpamitan pergi bertepatan dengan Ellard yang muncul di depan Jeri.
Keadaan jadi aneh saat Ellard datang dengan wajah datar seperti biasa, Jeri mengulum bibirnya sendiri karena ia tidak tahu harus berbuat apa. Tapi sampai Ellard melangkah mendekati tempat tidur membuat tubuh Jeri memanas, jangan-jangan Ellard mau melakukan malam pertama dengannya. Tidak! ia malu! ia belum siap, Dewa tolong dirinya.
Ternyata Ellard hanya membaringkan tubuh di atas tempat tidur tanpa menyuruh Jeri untuk ikut berbaring di sampingnya, cukup membuat Jeri lega. Ellard menatap datar punggung Jeri yang masih tegap di depannya, dalam hati ia berpikir kapan Jeri mengakhiri hidupnya seperti istri-istrinya yang lain.
Ia cukup heran Jeri tidak segera bunuh diri di hadapannya sampai saat ini, sebab dulu istri-istrinya bunuh diri setelah melihatnya atau saat malam pertama. Tidak ada yang bertahan sampai hari kedua, mereka akan langsung bunuh diri di hari pertama mereka bertemu. Ada satu istrinya yang bertahan sampai dua bulan dan ia sangat senang waktu itu bisa ada yang bertahan, tapi ternyata istrinya meninggal karena dibunuh oleh vampir sialan yang menjadi musuhnya. Nama istrinya dulu adalah Rosiette Darkes, teman Jeri.
Jika malam ini Jeri bunuh diri di hadapannya maka ia tidak akan terkejut dan akan menahan rasa sakit dihatinya seperti tahun-tahun kemarin, lalu ia akan mencoba membiasakan diri berteman dengan kesepian lagi. Ellard memejamkan mata mencoba menidurkan diri.
Jeri akhirnya lelah hanya duduk, ia merangkak ke atas tempat tidur dan membaringkan diri di samping tubuh Jeri. Untung tempat tidurnya tidak sempit jadi ia bisa sedikit menjauhkan tubuhnya dari Ellard. Ia berusaha tidur sampai tengah malam, tapi ia selalu gagal karena ia kedinginan. Jelas dingin karena tempat tidurnya itu terbuat dari batu, bahkan gaun pengantin Jeri tidak bisa melindungi kulitnya dari dinginnya batu itu.
Jeri terbangun dan terkejut ketika posisi tidurnya dengan Ellard saling berhadapan, wajah mereka sangat dekat membuat pipinya memanas. Demi Dewa, wajah iblis ini sangat tampan meski sedang tidur, Jeri tersenyum tipis mengingat ia sempat takut memulai malam pertama. Hehehehe, ternyata Ellard tidak melakukannya.
"Mulai besok aku akan mengajarimu bagaimana berteman dengan keramaian! Tidak akan aku membiarkanmu berteman dengan kesepian lagi!" tekat Jeri di dalam hati sambil kembali menutup matanya, berusaha untuk tidur.
Sesaat setelah mata Jeri terpejam barulah mata Ellard membuka dan menatap wajah ayu Jeri di depannya dengan tatapan datar. Ia tidak sengaja membaca pikiran Jeri sejak mereka akan tidur tadi, ya, Ellard mengaktifkan kekuatan membaca pikirannya saat ia memasuki fase tidur. Ia cukup terkejut saat anak kecil itu mengucapkan hal berbeda di dalam hati, membuat jantungnya berdegup kencang dan itu rasanya menyakitkan entah mengapa, ia baru kali ini mendapatkan istri macam Jeri. Meski Rosi dulu bisa bertahan tapi dipikiran gadis itu hanya ingin berbakti pada Dewa, bukan karena alasan untuknya.
"Aku menunggumu melakukan itu," batin Ellard. Kemudian ia menutup mata sambil melepas kekuatan membaca pikirannya, ia ingin tidur damai yang akan membawanya bersama Jeri mungkin.
Hehe, Ellard sudah mengahayal berteman dengan Jeri.
Desa Uru yang terkenal dengan desa yang pernah dilenyapkan iblis dalam satu malam kini sudah tidak berwujud seperti sebuah desa pada umumnya, padahal dulu sudah dibangun ulang, sekarang hanya seperti lapangan basah yang belum dirapikan. Jika biasanya desa akan ada rumah, orang-orang yang berkeliaran, atau tumbuhan asri maka di desa Uru semua tidak ada, manusia lenyap, hutan menuju sungai hilang di telan tanah, dan rumah sama ratanya dengan tanah. Angin topan, banjir bandang, dan gempa mistislah yang membuat semuanya hancur seperti ini, seakan ini adalah penghapusan dosa kepada umat-umat yang membangkang. Mengerikan. Tenda-tenda dengan lambang kerajaan Knokitia sudah berdiri tegak di tanah lapang dan sebuah bendera besar kerajaan menjulang tinggi seperti hendak menyentuh langit. Api unggun sudah menyala sangat besar untuk menghangatkan tubuh prajurit, dan pihak istana yang kedinginan. Mungkin karena tidak ada tumbuhan sama sekali yang menahan hawa dingin menjadikan malam ini sangat di
Sinar matahari dengan malu-malu memasuki sebuah kamar di dalam gua melalui celah batu yang sedikit terbuka, membuat seseorang yang sedang tidur perlahan membuka mata karena terganggu. Tapi setelah matanya terbuka lebar bukannya segera bangun tapi malah matanya ia tutupi dengan menggunakan sebelah tangannya yang ia taruh di atas kening lalu kembali tidur, ia sudah biasa tidur sampai tengah hari dan tidak ada yang mau mengganggunya. Berbeda dengan tuan iblis yang melanjutkan tidur, maka istri sang iblis tengah berada di pinggir sungai setelah berhasil keluar dari gua melalui jalan yang ditunjukkan Leonel dan Gerrald. Jeri kini sedang menggunakan daun untuk menutupi daerah sensitifnya. Ia sedang sibuk merombak gaun pengantinnya untuk ia jadikan baju yang bisa dikenakan sehari-hari, ia menolak permintaan Lionel yang akan membangunkan Ellard yang katanya akan bisa menyulap baju itu dengan mudah. Jeri tidak mau mengganggu suaminya yang tidur. Suami? iya, kan kemarin ia baru saja menikah
"Ellard, Gerrald, Lionel, tolong aku." Seakan mendengar suara hati Jeri, tiba-tiba ada suara ledakan di permukaan tanah yang membuat Jeri terkejut di dasar lubang. Suara vampir itu sedang memaki entah siapa terdengar, Jeri bertanya-tanya siapa yang menolongnya? Karena setiap umpatan vampir itu tidak dibalas oleh penyelamatnya dan malah dibalas dengan sebuah ledakan besar. Tidak mau menyia-nyiakan waktu, Jeri menaiki tanah yang di lubang itu dengan bantuan tanaman sulur penuh duri itu, ia menahan rasa sakitnya demi mencapai puncak lubang ini. Ia dibuat menangis karena sakit di tangannya, telapak tangannya benar-benar terluka sampai mengeluarkan banyak darah. Entah datang darimana tiba-tiba ada yang merangkul pinggang sempit Jeri, membuat tubuh Jeri menempel pada tubuh pelaku, kepalanya menyentuh dada bidang seseorang yang menyelamatkannya. Detak jantung dapat Jeri rasakan selama seseorang itu memeluknya dan terbang ke puncak lubang, perlahan ia mendongak. Ia menemukan wajah tega
Seorang gadis berambut pendek dengan pakaian serba putih yang longgar untuk dia kenakan sedang duduk di sisi sungai dengan kedua kaki yang ia biarkan menyentuh air sungai, kepalanya menunduk sehingga rambutnya yang sudah terpotong menutupi sebagaian wajahnya. Sudah lima hari suaminya tidak menemuinya, hilang dari jarak pandangnya, tidak bersuara untuk menegurnya, dan tidak lagi menatapnya tajam. Apa dia benar-benar marah sampai ia tidak bisa menemukan keberadaannya, bahkan berkali-kali ia datang ke makam Rosi untuk melihat ada Ellard atau tidak, tapi nyatanya dia tidak ada di sana. Suami iblisnya menghindarinya setelah ia hampir dibunuh vampir. Seharusnya Jeri tidak bersedih seperti ini ketika Jeri benar-benar menghilang dari peredaran di sekitarnya, bukankah dulu ia menolak pernikahan ini? Jeri meneteskan air matanya saat ia menutup mata. Ia ingat mengapa ia ingin bertahan untuk Jeri, alasannya hanya ingin membuat dia tidak berteman dengan kesepian tidak ada alasan istimewa lainnya.
"Aku akan meloncat ke sungai, dia tidak akan tahu jika aku mati...kalian berdua tinggal mengatakan bahwa aku sudah kembali ke desa.." Jeri tiba-tiba berdiri, mendorong kedua hewan itu dengan kakinya sampai keduanya mundur beberapa langkah. Mata sendunya yang dihiasai air mata itu menatap sungai yang berarus deras. Kata dua hewan itu kemarin, sungai ini sangat dalam jika tidak memiliki pengendalian air atau bisa berjalan di atas air. Dan ia tidak memiliki semuanya jadi ia aman untuk bunuh diri disini, ia akan langsung ikut arus dan ia tidak akan memakai kehandalan dalam berenang. Ia mati, Ellard tidak akan tahu. "Maaf," Jeri mulai berjalan memasuki air sungai, mengabaikan kedua hewan yang berusaha menarik celana pendeknya menggunakan mulut mereka agar ia tidak masuk. Percuma, ia tidak berguna di dunia selain menyakiti orang. Saat ia hendak melompat menuju pertengahan sungai, tiba-tiba ada yang menarik pinggulnya, membawa ia dalam sebuah pelukan, ia dapat merasakan kehangatan saat ia
Lionel menyuruh Jeri untuk segera masuk ke dalam gua karena kondisi sudah tidak memungkinkan mereka melawan musuh dengan menjaga Jeri. Dengan langkah berat Jeri meninggalkan keduanya masuk ke gua, tapi tidak bermaksud untuk meninggalkan, ia menunggu di pintu gua dengan bersembunyi dibalik dedaunan dari pohon rambat. Udara semakin berat menyusup suasana sunyi yang ada, menekan tubuh Lionel dan Gerrald secara perlahan, ancaman bahaya menyergap mereka berdua ketika belum siap seperti ini. "Arah jam delapan!" seru Gerrald dengan mata yang semakin menajam, taring dari macan kumbang itu keluar dari mulutnya dan semakin panjang dan menajam. Lionel tak kalah sigap, ia langsung menggerakkan bola matanya ke segala arah guna melibat kondisi lingkungan yang lain, hidungnya mengendus bau musuh yang semakin mendekat. "Sudah lama vampir jahanam itu tidak mengganggu kita," kata Lionel. "Oh, tidak... klan werewolf juga ikut andil! tidak bisakah kau menggunakan telepatimu untuk memanggil Tuan?!"
Mentari telah datang mencari dunia untuk dijadikan pilihan tempatnya berlabuh memberikan cahaya. Bunga-bunga yang layu sudah bangkit, hewan-hewan sudah bertindak untuk mencari makan, dan udara semakin mendingin sebab mendekati musim dingin. Tapi dari sekian makhluk yang membuka mata tapi kenapa hanya sosok gadis mungil berambut pirang masih menutup matanya, membuat mereka sedikit khawatir. Hampir 12 jam Jeri menutup mata tanpa pergerakan, napasnya teratur, tapi denyut nadinya suka menghilang tiba-tiba. Lionel dan Gerrald berkali-kali menunjukkan kekhawatirannya dengan bergerak gelisah memutari tempat tidur Jeri. Berbeda dengan Ellard yang hanya diam duduk di dekat Jeri, memasang wajah datar tanpa perasaan yang tertera. Berkali-kali Lionel maupun Gerrald mencoba melihat pandangan Ellard, siapa tahu mereka bisa melihat adanya gelombang rasa tapi mereka gagal. Jauh di lubuk hatinya, jauh dari gelombang matanya, jauh dari wajah tebalnya, jauh di dalam dirinya, Ellard sedang menahan se
Lionel mengangguk mantap, ia berlari mengikuti pergerakan Jeri dan Ellard, ia akan melakukan penyegelan. Sedangkan Gerrald mengamati, "Aku tidak menyangka Stevan selicik itu untuk membunuh Tuan. Dia benar-benar tidak bisa mengalah jika Tuan adalah makhluk terkuat. Matilah kau Stevan dasar makhluk terkutuk! Dewa takkan mau mengampunimu!" batin Gerrald. Ellard menarik kedua tangan Jeri secara bergantian, berontakan Jeri sama sekali tidak ia pedulikan, ia buat tubuh gadis itu mati rasa untuk sementara sebelum ia cabut raga Stevan dari tubuh Jeri. Setelah raga vampir keluar, Lionel langsung melakukan penyegelan sebelum raga itu keluar dari gua mencari tuannya. Berhasil, raga Stevan berhasil Lionel segel dalam sebuah kertas. Ellard memandang kertas segelan itu, untuk membukanya harus membutuhkan mantra dari Lionel sendiri. Ellard menyeringai, dengan tanpa hati ia bakar kertas itu dengan api neraka yang ia miliki sampai hangus, dengan begitu dia takkan mengganggu serta tubuh aslinya ter