Share

Bibit Kejahatan Tumbuh

Wajah Eliza seketika panik. Airmatanya pun luruh ketika kata talak itu jatuh padanya.Mihran yang sejak awal menikahinya bukan karena cinta, dapat dengan mudah memilih antara Eliza ataupun Amaliya.

"Maafkan aku, Eliza Dari awal, kamu tahu aku tidak pernah mencintai kamu," seru Mihran.

"Mel, tolong bilang sama Mihran. Aku tidak mau diceraikan. Aku nggak bisa hidup tanpa dia ...." ucap Eliza terisak. Ia memohon pada sahabatnya itu agar mau membujuk suaminya. Agar menarik kata-katanya.

"Mihran, jangan talak aku. Aku mohon ... aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Mihran ...." ucap Eliza terisak. Ia mengemis agar tidak diceraikan.

"Mel, aku mohon, bicara sama Mihran," rintih Eliza menangis.

"El, aku nggak bisa berbuat apapun. Itu keputusan Mihran," jawab Amaliya.

"Bohong!"

"Ini sebenarnya kamu kan yang pengaruhi Mihran untuk talak aku? Jujur, Amaliya!" pekik Eliza menunjuk wajah sahabatnya itu.

"Amaliya itu tidak tahu apa-apa. Ini murni keputusan aku. Aku hanya mencintai Amaliya. Aku udah coba.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status