Sebuah batu melesat cepat ke arah kepala Ricky.Ricky seketika mengelak dari lemparan itu dan saat ia kembali menghadap ke depan. Tiba-tiba sang pembunuh itu telah menghilang di antara kegelapan.Ricky menoleh kesana kemari mencari keberadaannya. Namun, tak juga menemukan batang hidungnya."Hey keluar kau pecundang!" seru Ricky.Ia menghadap ke atas pohon. Namun tak juga mendapati pria berpakaian lusuh penuh darah itu."Akh! Pria sialan!" Ricky menggerutu, seraya memukul batang pohon di hadapannya.Bruuk!Pohon itu hingga bergoyang-goyang terkena pukulan keras Ricky.Lantas Ricky kembali melangkah untuk mencari jalan keluar.Diam-diam, Pria itu terus mengintainya dalam keheningan.***Di kala pagi telah menjelang, di istana Rudiant yang begitu megah dengan suara-suara burung yang bernyanyi di pepohonan.Kali ini, di taman istana Rudiant akan diadakan sparring antara pengawal yang merupakan bentuk dari proses kenaikan tingkat ilmu bela diri yang dipelajari.Adam duduk di sebuah bangku
Adam maju ke hadapan Ricky. Dan melindungi Ducky dari serangannya."Dia bukanlah lawanmu. Akulah lawanmu! Sekarang, mari kita buktikan, siapa yang terkuat!" Adam berdiri tegak menantang.Ricky tersenyum kecut dan berkata, "Tentu saja aku terima tawaran kalian berdua!"Tiba-tiba ia melompat ke hadapan Adam dan menyabetkan sebuah belati yang dikeluarkan dari celananya.Adam dengan cepat menghindari serangan. Lalu menendang perut lawannya dengan keras.Baak!Ricky terhempas tubuhnya terkena tendangan. Dan tampak belati itu terlempar dari tangannya.Ducky langsung berlari untuk mengambil belati itu.Saat Ducky mencoba menghunuskan belati ke arah leher Ricky yang terkapar. Ricky menangkap belati itu dan terjadi tarik menarik di antara mereka.Ricky langsung menendang Ducky hingga terpental.Ducky terhempas tubuhnya terkena tendangan."Pak Ducky! Biar aku yang melawannya!" Adam berteriak kala melihat Ducky terkapar.Dan ia langsung melompat ke hadapan Ricky. Sebuah pukulan seketika mengarah
Berita kematian Ricky telah sampai di telinga Jendral Rio. Melalui kabar burung dari anak buahnya.Di ruangan pribadinya, Rio tengah duduk dengan mengepalkan kedua tangannya. Pandangannya tampak menatap tajam mengisyaratkan dendam."Adam telah menghancurkan semua rencana kita! Jika saja aku bisa membunuhnya. Sudah ku cincang tubuhnya!" ucap Rio, murka."Mungkin kita bisa mencelakainya dengan cara lain Jendral. Jika dia tidak bisa kita taklukkan. Kita bisa alihkan kepada keluarganya," ucap Wolf yang tengah berdiri di sampingnya.Jendral Rio menoleh ke arah Wolf. "Kau pikir mudah untuk melakukan itu? Semua orang sudah melakukan hal itu. Tapi tak mudah untuk melakukannya," ucap Jendral Rio.Dan Wolf pun tampak terdiam seketika setelah Jendral Rio mengatakan itu.***Di depan istana Ricky, seluruh pasukannya menyambut kedatangan Sang Tuan Besarnya dengan duka yang mendalam.Mereka tengah mengadakan upacara kematian. Yang dihadiri oleh seluruh keluarga.Setelah itu, peti jenazah dibawa ke
Tiba-tiba seseorang bertubuh tegap keluar dari sebuah mobil Jeep hitam dengan mengunci leher seorang wanita.Adam terkejut hingga terbelalak matanya memandang wanita itu."Lusiana!"Ternyata, ia adalah istrinya yang tengah terikat kedua tangan. Serta mulutnya tersumpal sebuah kain."Itulah akibatnya jika kau berani membuat masalah. Aku akan membalas kematian ayahku dengan membunuh wanita ini!" Seru seorang pemuda yang bertubuh besar dengan tinggi 195 cm di hadapan Adam.Adam memandang tajam mata Ruly dan berkata. "Jika kau berani menyentuh dia. Maka kepalamu akan ku potong!"Ruly seketika menoleh ke arah pengawalnya yang mengunci leher Lusiana."Bunuh dia!"Tiba-tiba, sebuah pistol revolver dikeluarkan dari balik celananya.Saat pengawal itu hendak mengarahkan pistolnya ke kepala Lusiana. Tiba-tiba seorang penembak jitu berhasil menembak kepala seorang pengawal Ruly hingga tewas di tempat.Lusiana langsung menundukkan kepala. Dan keadaan menjadi semakin kacau.Adam melompat tinggi da
Dengan begitu cepat Ruly bergerak. Hingga membuat Adam kebingungan dan menoleh kesana kemari mencari keberadaannya. Namun tak juga menemukan batang hidung pemuda tersebut.Para pengawal terkejut hingga mulutnya menganga. Melihat sebuah gerakan yang terlihat bagaikan kilat.Tiba-tiba Ruly melompat dari atas pohon dan melayangkan pukulan ke arah kepala.Adam dapat mendengar dengan jelas gerakan itu. Ia seketika mengelak dari serangan lalu menghantam perut Ruly dengan sebuah pukulan hingga ia terpental dan terguling.Adam melangkah dengan gagah menghampiri Ruly yang terkapar.Lalu seketika menarik rambutnya dengan keras hingga memaksa tubuhnya terseret.“Akan ku bunuh kau makluk jahanam!”Adam membawanya ke sebuah jurang di tepi jalan. Lalu melempar tubuh Ruly yang tengah lemah itu ke dasar jurang.Rasa amarahnya begitu memuncak. Dan dalam dirinya ia berkata. “Aku tak akan membiarkanmu berlenganggang bebas dan membuat keonaran di negeri ini!”Adam seketika berlari ke arah pekarangan. Lal
Pukulan dari tangan Rio seketika membuat Adam jatuh tersungkur.Rio tampak tertawa puas dengan keberhasilannya kali ini dalam melampiaskan kebenciannya."Hahaha! Akhirnya aku bisa menghajarmu. Sekarang saatnya ku membalas semua perbuatan yang telah kau lakukan!"Seketika ia mengambil sebuah belati dari pendoknya lalu menghampiri Adam yang tengah terkapar.Belati itu langsung dihunuskan ke arah bola mata. Karena hanya itu kemungkinan terbesar kelemahannya.Tiba-tiba,Tappp!Adam terbangun dan langsung menangkap tangan Jendral Rio dengan begitu cepat.Jendral Rio terbelalak matanya memandang kecepatan tangan Adam.Namun tangannya masih berusaha menekan ujung besi tajam itu ke bola mata Adam.Kekuatan Rio kali ini benar-benar membuat Adam sedikit kewalahan. Ia harus mengerahkan kekuatannya untuk melawan Sang Jendral pemberontak yang tengah dikendalikan oleh sebuah kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya."Kau harus mati!" Teriak Rio seraya terus berusaha menancapkan ujung belati ke bola ma
Ruly memandangi bajunya yang sobek terkena ujung pedang. Lalu kembali memandang wajah Adam dengan menyeringai."Coba kau lihat ini. Kau pikir kau saja yang tak mempan terhadap besi tajam?"Kemudian Ruly melangkah mendekati Adam.Sebuah tinju mengayun ke arah kepala.Wuus!Adam seketika mengelak dengan kecepatan tinggi.Lalu mengangkat tubuh pemuda itu hingga berada di atas kepala.Tanpa berbasa-basi, ia melempar tubuh itu ke dinding hingga tubuhnya membentur dengan begitu keras.Bakk!Jendral Rio datang membela. Ia melayangkan tendangan ke arah Adam. Namun dengan sangat cepat Adam seketika mengelak dan menghantam kepala Rio hingga terdorong jatuh ke depan.Kemarahan Adam tak dapat terbendung lagi. Ia tak memberi jeda kepada Rio.Adam menghampiri Rio yang tengah terkapar. Dan langsung mencengkram lehernya dengan erat."Ini akibat ulahmu sendiri manusia jahanam! Kau sudah membunuh setiap orang yang menentang ideologi mu!"Rasa amarah yang begitu membara seiring dengan kekuatan cengkram
Wolf melangkah ke hadapan Ruly yang terkapar.Saat ia menjenggut rambutnya tiba-tiba Ruly mengeluarkan sebilah belati dan menyabetkan ke arah kepala. hampir saja ujung pisau itu mengenai kepala Wolf. Ruly melangkah maju serta menggenggam belati untuk menyerangnya.Tatapan tajam seakan mengisyaratkan sebuah hasrat membunuh yang semakin kuat.“Kau pikir kau bisa merampasnya dengan mudah?”“Akan ku potong kepalamu sebelum semuanya terjadi!”Ruly berlari menyerang Wolf dan seketika menyabetkan belati ke lehernya.Wolf dapat menghindar. Lalu menangkap tangannya dan mengarahkan pisau dalam genggaman Ruly ke lehernya sendiri.Takk!Ujung pisau itu tak menancap di kerongkongan Ruly. Membuat Wolf pun tercengang memandangnya.“Ini tidak mungkin!” seru Wolf, terbelalak matanya.Ujung pisau itu diputar dan berbalik menghunuskan ke arah dada Wolf. Syutt!Ujung pisau menancap dan membuat Wolf pun bersimbah darah.Wolf melangkah mundur seraya memegangi pisaunya.“Pasukan! Tunggu apa lagi! Tembak d