Share

Bab. 25

Erlangga memandangi tubuh telanjangnya sambil berputar di depan cermin setinggi tujuh kaki yang berdiri tegak di depannya.

Luka di lengannya meninggalkan bekas yang cukup mengganggu dan itu membuatnya geram.

Karir yang dibangunnya dengan susah payah kini harus berada di ujung tanduk karena penjahat itu.

Er khawatir luka itu akan mempengaruhi pekerjaannya di masa depan. Belum lagi rasa sakit yang masih dia rasakan setelah benda tajam itu menembus kulit punggungnya.

Erlangga meringis menahan sakit setiap kali bekas lukanya berdenyut.

Semua orang bersyukur karena perdarahan pada paru-parunya tidak berakibat fatal dan dia dapat diselamatkan.

Erlangga berbalik untuk mengambil ponselnya dari atas nakas dan mencoba menelpon seseorang.

"Halo? Dimana kau?" Er berkata dengan dingin saat panggilannya terhubung.

"Saya baru tiba di Komplek River Villa, Tuan." Terdengar suara seorang pria menyahutinya dari ujung telpon.

"Temui aku di kamarku jika kau sudah sampai di rumah. Jika mereka bertanya, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status