Share

Bab 112. Keinginan Bu Siska

"Sayang, kamu mau ke mana?"

"Bukan urusan kamu!" jawab Zanna semakin mempercepat langkah keluar dari kamar.

Dia terus saja melirik jam tangan yang bertengger di lengan kiri sambil terus menggerutu. Bagaimana tidak, sejak tadi Akmal terus saja menjadi penguntit sehingga membatasi pergerakan sang istri. Belum lagi sang anak yang meminta di temani hingga terlelap.

Dia telat. Untung saja seseorang di kafe yang sudah menunggu sejak lima menit lalu mengaku memahami dan merasa tidak masalah. Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan menuju tempat yang dimaksudkan.

Lelaki itu terus saja menunggu, mengabaikan panggilan dari kantor untuk segera ke sana pagi tadi. Dia tidak akan meninggalkan rumah hari ini bahkan menepis rasa penasaran tentang keberadaan Zanna. Dia sudah pergi selama satu jam, meskipun sang anak tidak menangis, bukankah sudah menjadi kewajiban untuk mengabari?

"Pak, ada tamu di depan. Katanya dia ibunya Bapak."

Akmal mengangkat kepala, menatap lekat pada Suster Desi. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status