Share

Kau Harus Mati

Selamat membaca! Jangan lupa tahan napas!

*****

Setelah Siska berlalu dari ruangan itu, Puspa menghampiri Hasna lantas duduk di sampingnya, ia menatap iba sahabatnya.

"Kasihan kamu, Has. Banyak sekali ujian yang harus kamu hadapi," ucap Puspa mengelus lembut bahu Hasna. Wanita berhijab itu tersenyum sendu.

"Aku tetap bersyukur, Kak. Di balik semua ini ada hikmahnya, aku ditempah menjadi wanita kuat dan pantang menyerah," sahutnya seraya menepuk pelan punggung tangan Puspa.

"Ceritakan bagaimana kehidupanmu belakangan ini! Kita sudah jarang bertemu," ujar Puspa menopang dagu, Hasna tersenyum simpul, kemudian menceritakan kejadian di rumah sakit dengan Prasetya pada wanita itu.

"Ya Tuhan, jadi bagaimana? Kau menerimanya?" tanya Puspa antusias, ia tak bisa menyembunyikan senyumannya.

"Aku sudah minta petunjuk sama Allah juga sudah terikat janji sama almarhum Pak Prasetya, so ...." ucap Hasna menangguk seraya tersenyum. Puspa memekik girang, ia memeluk Hasna erat, ikut bahagia untuk sahaba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status