Demi ketenangan hati Ariana, Leo membawa Ariana ke tempat yang cukup tenang. Di teluk Tokyo, Leo dan Ariana menikmati pemandangan gedung-gedung pencakar langit, sembari menyantap makan malam di atas perahu tradisional Jepang, yang sering disebut Yokatabune."Maafin aku," ucap Leo.Ariana sudah cukup tenang. "Nggak perlu minta maaf. Ini bukan salah kamu," balas Ariana.Dalam perjalanan menuju teluk Tokyo, Ariana banyak berpikir tentang apa yang dikatakan Leo padanya. Motif dan perbuatan Aries sudah Ariana ketahui. Kini, Ariana harus memikirkan, bagaimana cara mengakhiri hubungannya dengan Aries. Setelah terdiam cukup lama, Ariana mengungkapkan apa yang sedang ia pikirkan kepada Leo. "Aku sudah pikir baik-baik. Aku mau minta putus dengan Aries."Leo terdiam. Ini adalah jawaban yang ia inginkan dari Ariana. Namun, Leo juga memikirkan dampak yang akan Ariana berikan pada Aries.Sebagai seseorang yang telah mengenal Aries cukup lama, Leo tahu kalau Aries tidak akan membiarkan masalah ini
Setelah ciuman mereka berakhir, Ariana dan Leo menjauhkan diri mereka, lalu menghadap ke depan, tak berani menatap satu sama lain.'Dasar cewek gila!' rutuk Ariana dalam hati. "Kenapa kamu lakuin itu?!'Berbeda dengan Ariana, Leo malah kebingungan di tempatnya.'Kenapa dia cium aku?' tanya Leo dalam hati. 'Jangan-jangan Ariana juga punya perasaan ke aku?'Leo ingin tersenyum, tapi ia pura-pura bersikap tenang di sisi Ariana. Leo tidak mau kelihatan salah tingkah.Setelah Leo dan Ariana diam cukup lama, Leo memecah keheningan dengan bertanya pada Ariana."Setelah ini kamu mau ke mana?"Ariana berpikir sejenak. Ia ingin pulang ke hotel, tapi ia tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Aries.Ariana menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku nggak tau. Apa aku balik ke hotel aja, atau aku cari hotel lain buat tidur malam ini?"Sesuai dengan apa yang Leo pikirkan tadi, ia masih belum ingin Ariana mengakhiri hubungan Ariana dengan Aries. Ini semua Leo lakukan bukan hanya demi Ariana, tetapi
Malam harinya, Aries mengumpulkan keluarganya dan keluarga Ariana di sebuah restoran yang cukup terkenal di daerah Tokyo.Termasuk Leo, ia juga diundang oleh Aries untuk pergi ke sana. Sebelum Aries memberikan undangan tersebut, Leo telah mengetahui alasan dibalik Aries mengumpulkan keluarga mereka.Sama seperti Ariana yang terkejut, Leo juga terkejut saat ia mengetahui kalau Aries telah melamar Ariana. Tentu saja, semua itu terjadi karena keputusannya sendiri. Ariana akhirnya memutuskan untuk menerima lamaran dari Aries, karena Leo yang menyuruh Ariana untuk bertahan sebentar lagi.Hati Leo terasa sakit. Harus ia akui, ia cemburu dan ingin menghentikan pertunangan tersebut. Tapi Leo berpikir kalau Ariana lebih aman jika Ariana berada di sisi Aries, dan bukan dirinya."Sabar Leo... Tenangin diri kamu. Pikir baik-baik jalan keluarnya, dan jangan gegabah. Mereka hanya tunangan, nggak lebih," ucap Leo, menenangkan dirinya sendiri. Sambil menatap pantulan dirinya di cermin, Leo memikirk
Melani berjalan cepat ke arah Leo, kemudian menarik tubuh Leo, sehingga Leo menghadap ke arahnya. "Leo?!! Kamu sudah gila?!!"Leo memang sudah gila. Ia kehilangan akal sehatnya, ketika melihat Aries memojokkan Ariana di depan orang tua mereka. Leo tahu Ariana tidak ingin menikah dengan Aries, karena itu ia melakukan hal gila ini. "Aku nggak gila, ma," ucap Leo, tenang. "Aku memang suka Ariana. Bahkan sebelum Aries kenal Ariana, aku sudah lebih dulu ketemu Ariana, dan jatuh cinta sama Ariana."Pupil mata Melani melebar. Ia tak percaya kalau Leo akan mengungkapkan perasaannya, ketika mereka sedang berbahagia karena pengumuman dari Aries. Terlebih lagi, saat ini mereka berada di depan orang tua Ariana. "Kamu nggak sadar kita lagi di depan siapa?!" desis Melani. "Bisa-bisanya kamu bilang gini, di depan orang tua Ariana!! Kamu mau buat malu mama?!"Leo tidak berpikir sampai ke sana. Ia juga tidak ingin mempermalukan orang tuanya. Karena itu, Leo menatap orang tua Ariana yang masih terdia
Sesampainya di Indonesia, Melani mulai mendiskriminasi Leo, karena apa yang Leo lakukan di Jepang. Dalam pikiran Melani, jika bukan karena kelakuan Leo, mereka mungkin saja sudah bersiap-siap untuk melangsungkan pernikahan Aries dan Ariana. Selama ini Melani sudah berusaha mencarikan jodoh untuk Aries, tapi anak bungsunya sendiri yang mengacaukan rencananya.Di kediaman mereka, Melani mulai jarang berbicara dengan Leo. Di hari-hari pertama mereka pulang dari Jepang, Melani bahkan tidak menyiapkan sarapan atau makan malam untuk Leo. Leo tentu saja menyadari perubahan sikap Melani, dan ia memaklumi hal tersebut.Satu minggu berlalu, sikap Melani tak juga berubah. Selain itu, Aries semakin menjadi-jadi, karena ia telah memegang kekuasaan tertinggi di Angkasa Group saat ini. Aries memang telah ditunjuk sebagai pewaris, namun ia belum melewati pelantikan secara sah. Cepat atau lambat, Aries akan segera dilantik sebagai direktur utama Angkasa Group.Jordan juga menyadari sikap istrinya k
Setelah semua kegiatan Ariana berakhir di Seven Star Agensi, ia masih harus pergi ke lokasi pemotretan. Hari ini jadwal Ariana cukup padat, namun hal itu sudah biasa untuk seorang artis terkenal sepertinya."Kamu masih mau ke lokasi pemotretan?" tanya Shelly.Ariana mengangguk. "Iya. Kamu mau langsung pulang?"Shelly mengangguk. "Iya. Aku duluan, ya?"Ariana tersenyum. "Oke. Hati-hati."Shelly dan Ariana kemudian berpisah di lobi. Sebagai seorang artis terkenal, perusahaan sudah menyediakan asisten pribadi untuk Ariana. Namun karena asisten tersebut digantikan oleh Yuli waktu itu, maka kini Ariana belum mendapatkan asisten yang baru.Ariana menarik napasnya, kemudian membuka pintu mobil. "Aku capek ba-""Ariana?""Aww!!!" Ariana berteriak kencang, karena seseorang tiba-tiba memanggilnya dari belakang."Ini aku, Ariana! Ariana?!!" Ariana membuka matanya perlahan. Ia pikir orang jahat, stalker, atau bahkan, mungkin hantu yang memanggilnya.Setelah dapat melihat laki-laki yang ada di d
"Yaaa.... Miring dikit!! Sipp!!"Cekrek!"Nice!! Coba lebih cool lagi ekspresinya!! Tahannn...."Cekrek!"Angkat dikit dagunya!! Tahan gitu!!"Cekrek!Dari kejauhan, Leo menatap Ariana yang sedang melakukan pemotretan. Ada banyak gaya dan ekspresi yang Ariana tampilkan. Semua itu membuat Leo semakin kagum dengan Ariana.Sedangkan Leo, jika ia dihadapkan di depan kamera, mungkin yang biasa ia lakukan hanyalah tersenyum sambil mengangkat jempol."Oke!! Kita istirahat sepuluh menit!!" Leo tersenyum, saat ia melihat Ariana tersenyum ke para kru dan model lainnya. Keramahan Ariana sudah sering dibicarakan oleh para artis dan karyawan di Seven Star Agensi. Namun, baru kali ini Leo melihatnya secara langsung."Ngapain kamu senyum-senyum sendiri?!" ketus Ariana. Wajahnya yang bak malaikat, telah hilang sepenuhnya.Ya..., mungkin keramahan Ariana tidak berlaku untuk Leo. "Aku suka liat kamu pas lagi foto tadi." Jawaban Leo memang jujur dari hati, namun Ariana malah mencibirnya."Cih!! Tukang
Setelah hari yang panjang, Leo kembali mengantar Ariana, pulang ke rumah Ariana."Ariana?" Leo mengerutkan keningnya, karena Ariana tidak lagi bersuara. "Kamu tidur?"Tidak ada jawaban dari Ariana. Leo lalu menoleh, dan benar saja, Ariana tertidur di belakang. "Dia pasti capek banget," gumam Leo sambil tersenyum. Walau tak sampai satu hari Leo menemani Ariana, namun ia bisa merasakan lelah yang dilalui oleh Ariana selama ini. Ternyata tidaklah mudah menjadi artis yang terkenal. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kadang para artis harus begadang sampai subuh, demi menuntaskan pekerjaan mereka. Setelah berkendara beberapa menit, Leo akhirnya tiba di rumah Ariana. Sebelum membangunkan Ariana, Leo masih menatap Ariana terlebih dahulu. Kapan lagi ia bisa memperhatikan Ariana selama ini, dan setenang ini?Semalaman Ariana terus berteriak dan memarahinya, dan hal itu membuat Leo tersenyum.Lima menit berlalu tanpa terasa. Leo pikir sudah waktunya ia membangunkan Ariana. "