Share

55. Bab 55

DIKIRA MISKIN 55

"Dek, kamu mau, kan memaafkan aku? Aku mohon," ucap Mas Ajun dengn tetap menggenggam erat tanganku.

"Bu, Bapak kenapa?" tanya Rifki seraya menggoyangkan lenganku.

"Mas, seandainya kecelakaan ini tidak pernah terjadi, pasti kamu sudah meninggalkan kami berdua sejauh mungkin, kan? Itu artinya kamu memohon hanya saat kau butuh? Aku tidak mau," ucapku dengan sesekali mengusap air mata yang tidak mampu kutahan lagi.

"Aku hanya main-main, Dek. Dan tidak sungguh-sungguh ingin meninggalkan kamu dan anak kita. Aku hanya ingin memberi kamu pelajaran agar mau membantuku bekerja, tidak hanya ongkang-ongkang kaki saja. Siapa yang tidak stres coba? Tiap pulang kerja melihat istri hanya asyik berjoget ria di depan ponsel. Lihat Antika, dia mau membantu suaminya bekerja sehingga Yudi bisa sukses seperti sekarang," kata Mas Ajun.

"Loh, kok malah bawa-bawa Antika segala?" tanyaku dengan nada tinggi.

"Agar kamu bisa bercermin dari dia," kata Mas Ajun.

"Apa? Bercermin? Yang benar saja, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status