Share

54. Bab 54

DIKIRA MISKIN 42

"Wiwid Anggraeni, aku talak engkau, mulai sekarang kita bukan suami istri lagi," ucap Mas Ajun dengan lantang dan tanpa beban.

Lututku terasa lemas seakan tidak bertulang. Dada ini terasa sesak mendengar kata-kata yang meluncur dari mulut Mas Ajun. Ya, kata cerai adalah kata yang paling tidak diinginkan oleh pasangan suami istri manapun.

Cerai memang tidak haram, tapi siapapun tidak akan pernah ada yang mau. Semua orang ingin menikah sekali seumur hidup, bahagia selamanya.

"Mas, kamu bercanda, kan?" tanyaku dengan tatapan menyelidik.

"Tidak, Wid. Sudah saatnya aku mengatakan yang sebenarnya kalau selama ini aku tidak bahagia hidup bersamamu," ucapnya seraya masuk kamar, aku mengikuti langkahnya dari belakang.

Hati ini terasa sakit saat mendengar untuk pertama kalinya ia memanggil namaku tanpa embel-embel. Semenjak kami menikah tiga belas tahun yang lalu, ia selalu memanggilku 'Dek' karena itu adalah panggilan sayang, bahkan setelah kami punya anak dan anak itu sudah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status