Share

Bab 21

"Edan kowe Bune!!" (gila kamu) seru pak Suryo.

"La piye maneh Pak, Mayang ki iseh kuliah, cita-cita né durung kesampaian, sing jelas wetenge bakal tambah gede!!" seru bu Retno, kalap.(bagaimana lagi, Mayang masih kuliah, cita-cita nya belum tercapai, yg jelas, perutnya juga akan semakin membesar).

Pak Suryo terdiam, yang di ucapkan oleh istrinya itu memang ada benarnya.

Siapa tahu, setelah Mayang menggugurkan kandungannya, dia kelak akan mendapatkan jodoh yang baik, dan bisa melanjutkan kuliahnya dengan tenang.

"Yo wes Bune, opo jare mu, aku manut" (ya sudah, terserah kamu, aku ikut saja) jawab pak Suryo akhirnya.

Merekapun akhirnya menuju ke sudut desa, di pinggiran sebuah hutan, di kawasan itu, menuju rumah mbah Riyem, wanita tua, yang sering di mintai tolong untuk proses melahirkan, dan juga dia melayani untuk menggugurkan kandungan.

"Delok"en disek Di, sepi opo ora?" perintah pak Suryo, kepada Pardi, yang menyopir kendaraan.

"Sepi Juragan" jawab Pardi, setelah turun sebentar,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status