Share

BAB 4 Maksud Senior

Di bawah Gunung Iblis….

"I-ini… Ini, dari auranya saja pedang ini pasti harta Surgawi Tingkat Tinggi. Senior memberikan artefak Surgawi Tingkat Tinggi begitu saja, seperti tidak bernilai di matanya!" kata Luo Li sambil menggenggam erat pedangnya.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Ahli, pemikirannya tidak bisa ditebak… Aku harus kembali dan memberitahu ayah tentang senior Sun!"

Luo Li terbang kembali ke sekte Qingshan dikota Canglan untuk menemui ayahnya, tapi sesampainya di pintu depan gerbang sekte.

“HUH! Aneh sekali, tidak ada satupun penjaga di luar gerbang?” ucap Luo Li sambil melihat sekeliling.

KRIET!

Luo Li masuk ke dalam sambil menengok, kanan dan kirinya, “A-apa yang baru saja terjadi di sini! kenapa senior dan juniorku tergeletak di tanah bersimbah darah!” kata Luo Li dengan matanya terbuka lebar.

Dia melihat di halaman depan sekte terdapat beberapa mayat. Luo Li yang melihat pemandangan itu, dia pastinya sangat terguncang.

Dia belum lama meninggalkan sekte, dan saat dia kembali, semuanya sudah mati tergeletak di tanah.

Sebelumnya Luo Li marah pada ayahnya karena dia tidak mau menikah, ayahnya Luo Li memaksa dan menjodohkannya dengan tuan muda mesum di kota Canglan, karena tidak mau dijodohkan. Luo Li kabur meninggalkan sekte.

"Ayah!" Luo Li berteriak dengan keras, mencari ayahnya sambil berlari kedalam sekte.

Di dalam aula sekte Qingshan....

Terdapat dua orang yang sedang bertarung, yang satu bernama Murong Yunhai ayah kandung Luo Li dan satunya lagi. Pamannya Dong Wu, Murong Yunhai kalah telak dalam pertarungan, karena perbedaan Alam.

BANG!

Pukulan keras yang memekakkan telinga terdengar keras, Murong Yunhai terlempar dan menghantam salah satu tiang di aula sekte, sampai terjatuh ke lantai.

"Haaa… Yun'er adikku, kamu harusnya menurut saja dan berikan Liontin Giok Yin Yang Legendaris itu padaku!"

“CUIH!” Dong Wu, diludahi darah oleh Murong.

"Persetan kau penghianat! Aku tidak akan menyerahkannya padamu! bahkan jika aku mati sekalipun!" Teriak Murong.

"Dasar keras kepala!"

Dong Wu mengangkat pedangnya ke atas, Murong yang sudah tidak bisa apa-apa, hanya bisa pasrah dan menutup matanya untuk menerima kematiannya.

Di momen-momen terakhir ini, Luo Li yang melihat ayahnya akan dibunuh, dia tanpa pikir panjang langsung menghunuskan pedang dan melompat ke arah pamannya.

"BERHENTI!!!"

Dong Wu yang menyadari Luo Li akan menebasnya dari belakang, dengan reflek yang cepat, dia langsung menangkisnya.

"TANG!" Suara benturan dari kedua pedang.

Dong Wu terdorong mundur, dia tidak bisa menahan serangan Luo Li.

‘Apa-apaan dengan serangannya itu, jika aku terlambat sedikit saja, mungkin aku sudah mati tadi!’ gumam Dong Wu, sambil melihati tangannya yang gemetar, terkena dampak serangan Luo Li.

"Ayah kamu tidak apa-apa!" Luo Li bertanya dengan wajahnya yang dipenuhi kekhawatiran.

"Khuahahaha!" Tawa jahat Dong Wu memekakkan telinga.

‘Bocah kecil ini, pertumbuhannya sangat cepat! Jika aku tidak membunuhnya hari ini, itu akan jadi ancaman di masa depan.’ gumam Dong Wu, setelah dia melihat ranah Luo Li yang sudah meningkat.

"Nak! Awas dibelakangmu!" Murong memperingati anaknya untuk menghindar.

CLANK!!

Pedang Dong Wu patah saat beradu pedang dengan Luo Li, melihat pedangnya yang patah. Dong Wu meloncat ke belakang.

‘Pedang tingkat tinggiku patah dengan mudahnya!’ kata Dong Wu dalam hatinya.

Wajah Dong Wu sangat kebingungan.

‘Pedang tingkat tinggi yang diberikan Tetua klan boneka patah! Ini mustahil. Bocah ingusan itu mampu mematahkan pedang tingkat tinggiku’

HUH!

Dong Wu melihat pedang yang dipegang oleh Luo Li itu memancarkan Aura Spiritual yang begitu kuat.

"Ternyata kalian masih memiliki artefak seperti itu!" Teriak Dong Wu.

"Luo'er, aku tidak ingin menyakiti keponakanku sendiri. Jadi, jika kamu menyerahkan Pedang itu dan Liontin Gioknya, aku akan melepaskan kalian.” kata Dong Wu dengan remeh.

Mendengar itu, Luo Li teringat perkataan Sun Hao, “Ini ambilah walaupun tidak sebagus pedangmu sebelumnya. Tapi, setidaknya ini bisa untuk menjaga diri dari binatang buas.”

"Binatang Buas! Dong Wu!"

"Jadi begitu, aku mengerti maksud anda senior." Luo Li tersenyum sambil melihat pedangnya.

‘Apa! Dia tersenyum!’ Melihat itu, Dong Wu merasa dirinya diremehkan.

"Berani sekali kau meremehkanku Bocah, walaupun kau itu ponakanku aku tidak akan segan untuk membunuhmu!" Teriak Dong Wu dengan marah

"Rasakan ini" Dong Wu dengan kuda-kudanya, yang setengah sempurna, dia mengeluarkan aura hitam dari tubuhny.

Dong Wu memusatkan Qi, di kepalan tangan kanannya, “Teknik Tinju Iblis Shura!" Tinju itu dilontarkan Dong Wu dengan sekuat tenaga.

Luo Li juga tidak mau kalah, dia juga mengeluarkan teknik pamungkasnya, “Teknik ke 8 dari 12 Teknik Pedang sekte Qingshan.” Teriak Luo Li mengucapkan tekniknya.

SWORD DANCE!

"Sing… Sing… Sing"

"B-bagaimana… Ini… Mus…Ta… hil"

BANG!

Tubuh Dong Wu, dicincang sampai berkeping-keping dengan Teknik Tarian Pedang sekte Qingshan.

"Ayah! apa kamu terluka? Bagian mana yang terluka? Dan apa yang terjadi pada paman? Kenapa dia mengkhianati ayah? Kenapa ayah! jawab?" Murong langsung dihujani berbagai pertanyaan.

"Pelan-pelan nak, bagaimana ayah bisa menjawab, jika kamunya bertanya bertubi-tubi seperti itu"

“Hehe… Maaf.” Luo Li tersenyum sambil menggaruk-garuk pipinya.

"Haaa… pamanmu itu sepertinya dia adalah, salah satu dari anggota sekte sesat, aku tidak menyangka dia tega melakukan itu, hanya untuk mengambil Liontin Giok!" kata Murong sambil berusaha untuk berdiri.

"Dia ingin membangkitkan Raja Iblis! Dengan Liontin Giok Yin Yang Legendaris."

"Nak, apa kamu juga tidak apa-apa? Ayah dengar dari pamanmu. Katanya, kamu juga sedang diburu oleh anggota sekte sesat lainnya." ucap Murong sambil memegang pundak kiri Luo Li.

"Jadi orang-orang dengan jubah hitam dan bertopeng itu, adalah anggota dari sekte sesat.” kata Luo Li sambil menundukkan kepalanya.

“Memang benar mereka mengejarku sampai ke Gunung Iblis. Tapi, untungnya ada seorang ahli yang menyelamatkanku."

"Seorang Ahli?” Tanya Murong.

"Ya ayah! Senior itu namanya Sun Hao, dia sangat menakjubkan, kekuatannya tidak bisa diukur. Aku bahkan tidak berani membayangkan sudah dialam apa senior Sun itu." ucap Luo Li dengan antusias.

"Oh dan pedang ini juga diberikan oleh senior, senior Sun sepertinya dia sudah tau dengan penghianatan paman Dong Wu, jadi senior memberikanku pedang ini untuk membunuhnya!" kata Luo Li sambil memperlihatkannya pedang pemberian Sun Hao.

"Coba sini! Aku ingin melihat pedangnya." Murong mengambil pedang yang ada di tangan Luo Li.

Murong Yunhai penasaran dengan pedang yang diberikan oleh Ahli ini, pedang yang dengan mudahnya membunuh master dialam Nascent Soul.

"Pedang ini mengeluarkan Aura Spiritual yang begitu padat dan kuat.”

“Ini… Pedang ini pasti Harta Surgawi tingkat tinggi!" Murong tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ahli yang kamu sebutkan itu, dia dengan gampangnya memberikan harta yang begitu berharga seperti ini, dengan cuma-cuma, seberapa kuat dia sebenarnya!" kata Murong dalam hatinya.

"Dan dengan minum seteguk teh darinya, membuatku menerobos dari Qi Refinement ke Foundation Establishment Realm Puncak" ucap Luo Li dengan sombongnya.

"Wahh… Benar juga, aku tidak menyadari kultivasimu sudah meningkat begitu pesat!" Murong terkejut melihat kultivasi anaknya.

"Apa hanya itu saja yang ayah lihat?"

"Apa… memangnya ada lagi?" Tanya Murong.

"Haisss… Lihatlah sendiri" Luo Li melepaskan aura dalam tubuhnya.

HUH!

“Kamu… Bukan cuma ranahnya yang meningkat. Tapi, bakat bawaanmu juga meningkat, dan juga fisikmu diperbaiki.” Murong Yunhai tidak bisa untuk tidak terkejut saat melihatnya.

"Ayoo nak! Bawa ayah menemui Ahli itu. Ayah ingin mengucapkan terima kasih padanya." Murong sangat bersemangat dan memaksa putrinya, untuk membawanya menemui Sun Hao.

"Baiklah, baik ayah. Tapi, kita harus membawa hadiah untuk senior, kita tidak bisa datang dengan tangan kosong." ucap Luo Li dengan tegas pada ayahnya.

"Hmm… Benar juga!" kata Murong sambil memegangi janggutnya.

"AAH! Ayah ingat, ayah punya anggur kualitas terbaik yang ayah simpan!”

“Tunggu sebentar! ayah akan mengambilnya." Murong buru-buru pergi ke gudang penyimpanannya, di sana dia menyembunyikan anggur itu, dia mengambil 2 botol anggur kualitas terbaik miliknya.

"Walaupun ini tidak sebanding dengan apa yang Ahli itu beri padamu Luo Li, ayah berharap Ahli itu mau menerimanya.” Harap Murong.

"Baiklah, ayoo nak! Tunjukkan jalannya."

Mereka pergi, untuk menemui Ahli itu.

1. Permainan kata, Dongwu berartikan hewan dalam bahasa cina, hewan sama dengan Dongwu.

#TINGKATAN ARTIFAK#

Tingkat Bawah

Tingkat Menengah

Tingkat Tinggi

Tingkat Kuning

Tingkat Bumi

Tingkat Langit

Tingkat Surgawi

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status