Share

Negeri Baru

Bagian 15

Negeri Baru

Sangat panjang terowongan tersebut dilewati. Tak jarang pula ciut nyali mereka semua di dalam sana, getaran terasa dari atas bumi. Pertanda ada mobil atau kendaraan lain tengah melintas. Waswas saja jika sewaktu-waktu terowongan runtuh. Terutama anak-anak, mereka sudah tak tahan pengap, berkeringat dan mulai kesulitan bernapas.

“Sudah beberapa jam kita di dalam terowongan. Lama sekali sampainya. Tak kusangka pula ada yang niat sekali membangun semua ini,” ucap Ali. Ia pun tak kalah berpeluh hingga baju kausnya basah, begitu juga dengan firdaus. Beruntung mereka membawa cadangan oksigen yang diirit saja pemakaiannya.

“Sudah cukup lama. Tak jauh lagi kita sampai, semoga saja di luar baik-baik saja.” Firdaus menyeka peluh di dahinya. Lelah, lapar, dan haus melanda semua di dalam sana, demi harapan baru. Kehidupan yang lebih baik.

Lalu, akhirnya yang dinanti pun tiba. Dari atas terowongan terdengar sama-samar suara beberapa lelaki dengan bahasa Arab. Tersenyum le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status