DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 15Berbagai cara sudah Mbak Susi lakukan namun Zahra tetap ingin ikut denganku. Tak tega melihatnya menangis, aku putuskan mengajak Zahra bersamaku. "Biar kuajak saja Mbak, nanti kalau kira-kira aku kerepotan, akan kuantarkan balik sama Mbak." Kataku pada Mbak Susi yang dijawab dengan anggukan. Setelah aku gendong, seperti biasa Zahra langsung diam dan berceloteh manja kepadaku. Sesampainya di kamar, kulihat Mas Rendi sedang menonton televisi. Melihat kedatanganku, segera dimatikannya televisi itu. Pandangannya tajam ke arahku dan Zahra secara bergantian. Sikapnya hari ini cukup aneh menurutku, namun aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, aku harus waspada mengingat emosinya yang belum stabil. Apalagi saat ini aku sedang bersama Zahra."Mas memanggilku? Ada apa?" tanyaku hati-hati. Pria itu tak menjawab pertanyaanku, dan justru menepuk kasur di sebelahnya sebagai isyarat agar aku mendekat. Akupun mendekat meski dengan perasaan w
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 16"Mau ke kamar mandi, cepat bantu aku!"Mas Rendi menjawab sembari memiringkan tubuhnya agar aku bisa lebih mudah membantunya turun dari tempat tidur. Setelah selesai urusan kamar mandi, Mas Rendi kembali ke tempat tidur. Tanpa mempedulikan keberadaanku, dia langsung sibuk sendiri dengan ponselnya. Merasa tak dibutuhkan lagi, aku segera keluar dan masuk ke dalam kamarku sendiri. Untuk mengusir kebosanan, iseng kubuka ponsel dan mengintip aplikasi biru yang sudah lama tak tersentuh. Ketika sedang asyik berselancar di dunia maya itulah, tanpa sengaja aku melihat postingan Rista, adik tiriku yang membuatku membelalakkan mata tak percaya.["Terima kasih untuk surprisenya hari ini Ibu"]Begitulah isi 'caption' di status aplikasi biru adik tiriku, dengan latar belakang sebuah mobil berwarna merah yang sepertinya masih baru. Dari tanggal yang tertera, postingan tersebut diunggah sekitar sebulan yang lalu. Rupanya Bu Rosma baru saja membelikan mobil ba
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 17"Apa maksudmu bilang seperti itu Mas?"Aku yang penasaran berusaha mencari tahu maksud dari ucapannya, namun sayangnya suamiku itu telah menutup rapat tubuhnya dengan selimut. Kini pikiranku semakin kacau, bingung antara memikirkan nasib keluargaku dan sikap Mas Rendi yang berubah-ubah. Keesokan harinya, aku bangun lebih awal dari biasanya. Semua perlengkapan perjalanan sudah aku siapkan, yang penting ada uang untuk ongkos perjalanan nanti, itu saja sudah cukup bagiku. Sedangkan untuk baju, sengaja aku tak membawa, karena bajuku yang di rumah masih banyak. Aku sudah mengantongi ijin dari Mas Rendi, kini hanya tinggal meminta ijin dari Oma. Setelah mendengar alasan kepulanganku, dengan berat hati terpaksa Oma juga mengijinkannya. Wanita sepuh itu memelukku erat, sebelum melepas kepergianku.Sebelum pulang, sengaja aku berpamitan pada Zahra. Meski anak itu belum bisa bicara, namun dia sudah bisa merespon ketika ada yang mengajaknya bicara. Aku ta
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 18Cinta pertamaku itu tergolek lemah di atas tempat tidur yang kotor. Bau tak sedap seketika menguar dari dalam kamar tersebut. Sungguh pemandangan pilu yang mengiris hati. Sakit rasanya melihat orang yang kita cintai lemah tak berdaya tanpa ada seorangpun yang mengurusnya. Melihat kedatanganku, Ayah tersenyum dan bibirnya bergerak-gerak seakan ingin berkata-kata namun tak mampu diucapkannya. "Maafkan Alisha Yah, baru sekarang sempat menengok Ayah," Aku merasa sangat bersalah melihat kondisinya saat ini. Sepertinya ibu dan anak itu tak mengurus ayah dengan baik. Terbukti saat kondisinya seperti ini, mereka justru sibuk di luaran sana tanpa mempedulikan kondisi ayah yang sedang sakit. "Haus ... minta air"Suara Ayah terdengar lirih, tangannya berusaha menggapai gelas yang ada di atas meja samping tempat tidur. Melihat kondisi Ayah yang tak berdaya, cairan bening berjatuhan dari pelupuk mata tanpa dipinta. Aku tak sanggup membayangkan kondisi Aya
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 19Kupandangi wajah ayah yang terlelap karena pengaruh obat. Wajah yang dulu tampak semangat dan berseri-seri ketika bersama ibu, kini tampak kusut tak terurus. Badannya yang dulu tegap berisi, kini tampak begitu kurus, tinggal kulit pembungkus tulang. Kenapa nasibmu semalang ini yah? Tak lama kemudian, Mang Sukri kembali memasuki kamar dengan membawa sebuah bungkusan plastik. "Ini Non, dimakan dulu! Non pasti lapar kan sejak tadi belum makan?"Mang Sukri menyerahkan bungkusan yang dibawanya itu kepadaku. "Mang sendiri tidak makan?" Tanyaku padanya karena makanan yang dibawanya hanya sebungkus. "Saya sudah makan di bawah tadi. Sengaja saya bungkuskan itu untuk Non. Makanlah!"Meski rasanya tak berselera, namun tetap kupaksakan untuk makan, karena kalau sampai aku sakit, lalu siapa yang akan merawat ayah? Selesai makan, aku bermaksud untuk mengabari Oma tentang kondisi Ayah. Akan kukatakan juga kalau aku belum bisa kembali ke sana karena harus me
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 20"Ayah tak usah berpikir macam-macam, yang penting sehat dulu. Makan yang banyak, setelah ini minum obatnya lagi ya?" kataku lembut sembari menyuapi Ayah makan siang. "Iya Nak, kamu tak usah khawatir karena Ayah akan segera sembuh sehingga tak memerlukan bantuan orang lain lagi untuk mengurusku. Setelah ini, kamu bisa kembali bersama suamimu. Anak gadisku harus bahagia, sudah cukup kamu menderita selama ini.""Bukan begitu maksudku Yah, aku hanya ingin Ayah kembali sehat seperti semula, itu saja. Bahkan aku tak keberatan bila Ayah bersedia untuk ikut bersamaku nanti. Justru Alisha merasa senang, bisa selalu dekat dengan Ayah,"Mendengar kata-kata Ayah, entah kenapa rasanya tak bisa menahan air mata. Seolah ada yang janggal dalam ucapannya kali ini. "Kenapa malah menangis, kamu tak senang kalau Ayah kembali sehat dan bisa mengurus diri sendiri?" tanya Ayah sembari menggenggam lembut jemariku. "Bukan seperti itu , tapi Alisha merasa bersalah kalau
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 21Setelah itu, kukecup kening Ayah sambil terus melantunkan talqin untuknya. Perlahan tubuh Ayah menegang, kemudian napasnya kian menderu seiring suara alat penghitung detak jantung yang berbunyi panjang."Innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun." Tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata perasaanku saat itu. Duniaku seakan runtuh, tubuhku lemas seakan tak bertulang. Malam itu menjadi saksi kepergian cinta pertamaku. Melihat kondisiku yang juga ikut lemah, Suster yang berada di situ berusaha menguatkanku. Dia mengelus kepalaku dengan lembut kemudian meminjamkan bahunya untukku menumpahkan segala duka lara. Sesaat kemudian, aku teringat bahwa jenazah ayah harus segera di urus. Segera kucari nomor Ulfa sahabatku untuk mengabarkan kepada Bu Rosma dan adik tiriku bahwa Ayah sudah meninggal dunia. Bagaimanapun juga mereka pernah menjadi bagian dari kehidupan Ayah, sehingga mereka juga berhak tahu mengenai berita ini. Beberapa menit kemudian, Ulfa kembali me
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 22Malam harinya, para tetangga yang ingin ikut mendo'akan ayah sudah berdatangan. Aku sangat bersyukur meski jarang berada di rumah ini, namun para tetangga masih begitu baik kepadaku. Ketika acara sudah di mulai, dari kejauhan tampak sebuah taksi memasuki halaman. Tak lama kemudian, Bu Rosma keluar sembari memapah Rista yang berjalan dengan sempoyongan. "Hai, ngapain kalian berkumpul di rumahku? Siapa yang mengundang kalian untuk berpesta di rumah ini hah!"Tanpa tahu duduk perkaranya, Rista yang setengah mabuk itu tiba-tiba berbicara ngelantur di hadapan banyak orang. Bu Rosma yang tampak malu segera membekap mulut anaknya. Sementara Rista yang mendapat perlakuan seperti itu, tak terima dan mendorong Bu Rosma hingga terpelanting dan jatuh ke lantai. Sebagian ibu-ibu berusaha menolong Bu Rosma, namun di cegah oleh Rista. "Hay, ngapain kalian tolongin perempuan itu? Biarin aja dia mati sekalian, karena dia telah__,"Belum sempat Rista melanjutka