DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 88"Mas, ini ada titipan untukmu!" ujarku pada Mas Rendi malam itu, setelah kami selesai menidurkan Zahra dan Dio."Apa itu, dari siapa?" Mas Rendi mengernyitkan keningnya, sambil memandangi amplop tersebut."Terimalah, ini titipan dari Merry. Tadi ibunya datang kemari, dan memberikan ini untukmu.""Untuk apa lagi dia mengirim amplop ini? Apa belum cukup dia membuat kekacauan di keluarga kita?""Jangan begitu Mas, bagaimanapun juga, dia ibunya Zahra. Apalagi dia sudah meninggal, jadi sebaiknya kita bisa memaafkannya." Mendengar jawabanku, seketika Mas Rendi membenahi tempat duduknya dan menoleh ke arahku."Apa? Meninggal?" tanya Mas Rendi seolah tak percaya atas apa yang baru saja di dengarnya."Iya Mas, ibunya sendiri yang mengatakan itu padaku. Daripada penasaran, lebih baik Mas buka saja isinya. Aku permisi dulu, mau melihat anak-anak sebentar." Aku baru saja ingin beranjak dari tempat duduk, ketika Mas Rendi menarik tanganku."Tetaplah di sini be
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHTujuh belas tahun kemudian"Selamat Sayang, sebentar lagi kamu akan resmi menjadi seorang istri. Jadilah istri yang baik, baktikan seluruh hidupmu untuk suami dan anak-anakmu nanti." Kukecup pipi Zahra dengan lembut, kemudian memasangkan kalung warisan Merry di leher Zahra. Namun, calon pengantin itu justru menangis terisak-isak.Seminggu yang lalu, kami telah sepakat memberitahukan tentang Merry, ibu kandungnya yang telah tiada. Gadis itu sangat syok mengetahui bahwa aku bukanlah ibu kandungnya. Awalnya memang dia tak terima, ada ibu selain aku. Namun berkat pengertian yang kami berikan, akhirnya dia bisa menerimanya. Apalagi umurnya juga sudah dewasa, jadi lebih mudah untuk menerima nasihat yang kami berikan. Tak lupa, kami juga mengajaknya berdoa dan berziarah ke makam ibunya.Mas Rendi memang memutuskan untuk memberitahukan tentang Merry setelah dia dewasa."Terimakasih Bunda, telah sabar merawat dan mendidikku selama ini. Bagiku, Bunda yang terbaik
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH"Ayah ... bangun, jangan tinggalin Alisha!"Aku masih berteriak, memanggil Ayah yang diam tak bergerak. "Ini semua gara-gara kamu! Kalau sampai terjadi apa-apa dengan Ayahmu, maka rasakan akibatnya!"Bu Rosma, ibu tiriku mengancam dengan tatapan tajam. Beberapa menit kemudian, mobil ambulans datang dan segera membawa ayah ke rumah sakit. Aku ingin ikut mengantarkan Ayah, tapi Ibu melarangku. Tanpa menghiraukan teriakannya, segera kuambil kunci motor yang terletak di atas meja. Masih mengenakan baju pengantin lengkap, segera kustarter motorku mengikuti ambulans yang membawa Ayah ke rumah sakit. Tak kuhiraukan tatapan heran dari sesama pengguna jalan ke arahku. Ada juga sebagian dari mereka yang berbisik-bisik membicarakanku. Namun, aku tak peduli, karena yang terpenting bagiku Ayah harus bisa diselamatkan. Beberapa menit kemudian, sampailah kami di rumah sakit. Seketika kesibukan terjadi di depanku. Ayah segera dilarikan ke ruang UGD untuk mendapatkan
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH"Alisha, dengarkan Ibu baik-baik. Aku tahu sudah lama kamu ingin pergi jauh dari kehidupanku dan Rista. Sayangnya pernikahan kamu kemarin gagal, jadi kamu tak bisa keluar dari rumah itu. Perlu kamu ketahui, biaya pernikahan kamu kemarin itu sangat banyak. Uang ayahmu sudah habis-habisan untuk pernikahanmu yang sia-sia itu. Apalagi ditambah biaya rumah sakit ayahmu yang juga tak sedikit. Kamu pikir uang dari mana untuk membiayai semua itu hah? Nenek Halimah sudah berbaik hati membiayai pengobatan ayahmu. Sebagai gantinya, kamu harus menikah dengan cucu kesayangannya. Kamu tak punya pilihan, selain menerima perjodohan ini, karena ayahmu sudah setuju. Kalau tidak, rumah yang kita tempati sekarang akan diambil paksa olehnya. Kamu sayang kan sama ayahmu? Jadi jangan sampai berani menolak perjodohan ini atau kita semua akan hidup menggelandang di jalanan.""Aku tak mau Bu, kalian tak bisa seenaknya begitu mengatur hidupku. Kenapa tidak Rista saja yang kalia
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 3Setelah acara pernikahan selesai, semua anggota keluargaku bersiap untuk kembali ke Jakarta. Tinggallah aku seorang diri di sini, bersama orang asing yang aku sendiri belum tahu seperti apa sifat dan kebiasaannya. "Selamat menikmati penderitaanmu Sayang! Sekarang hidupku bebas tanpa gangguan tikus busuk sepertimu!" Sebelum pergi, ibu masih sempat melontarkan kata-kata yang membuatku semakin merasa terbuang.Bagi orang yang tak mengerti, hubungan antara aku dan ibu tampak baik-baik saja, karena wanita itu mengatakannya sembari memelukku, dan berbisik di telingaku.Setelah ibu, kini giliran Rista yang berpamitan kepadaku. Ibu dan anak itu sama-sama bermulut pedas."Selamat tinggal Kakak cantik, semoga kerasan ya tinggal di sini. Kalau bisa, jangan pulang sekalian, karena aku sudah muak melihat wajahmu!"Ingin rasanya kurobek mulut kedua ib*is betina itu, kalau saja tak mengingat ini bukan di rumah orang lain.Tiba saatnya Ayah berpamitan kepadaku. Se
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 4Malam harinya, ketika hendak tidur, kembali terjadi drama di dalam kamar kami. Aku yang sudah lelah hendak merebahkan tubuh di atas tempat tidur, kembali harus mendengar hardikannya lagi. "Berapa Nenek membayarmu hingga Kau rela menukar tubuhmu untuk tidur bersamaku? Apa kau begitu tak laku, hingga menawarkan diri pada Nenek untuk menjadi istriku?""Maaf Mas, aku tak seperti yang kamu katakan, jadi jangan menghinaku seperti itu!" sergahku membela diri. "Kamu tak terima dengan ucapanku, lalu apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah keluargamu sendiri yang mengantarkanmu untuk menikah denganku? Apa namanya kalau bukan menjualmu?"Telingaku terasa panas mendengar setiap kata yang diucapkannya. Dadaku bergemuruh menahan amarah, namun tak bisa meluapkannya. Meski memang kenyataannya aku menikah dengannya demi biaya rumah sakit ayah, namun aku tak terima diperlakukan seperti ini. Kalau berbicara tentang perasaan, tentu aku yang lebih menderita di sini. S
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 5Pagi itu setelah sarapan, Nenek menyuruhku untuk berkemas. Menurut info yang saya dapatkan, kami sekeluarga akan pergi ke Jogja hari ini. Rasanya senang bukan main mendengar kabar tersebut, karena sebentar lagi aku akan menginjakkan kaki ke tempat impianku.Dulu, aku memang pernah berkeinginan untuk kuliah di sana. Menurut teman-temanku, kota itu terkenal ramah dan menyenangkan. Meski kepergianku kali ini bukan dalam rangka kuliah, namun aku tetap merasa senang, setidaknya ada cara lain untuk ke sana tanpa keluar biaya tentunya. Tiba-tiba, terlintas tanya dalam benakku, kenapa hari ini akan ke Jogja, untuk apa kami ke sana? Jangan-jangan akan ada hal tak terduga lagi yang akan terjadi di sana? Seperti kemarin, katanya kami pergi untuk menghadiri hajatan, namun justru aku sendiri yang digelarkan hajat di sini. Semuanya memang tak bisa kembali seperti semula, namun setidaknya jika diberi tahu terlebih dahulu, aku akan lebih siap menerimanya. Setel
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHSuara adzan berkumandang, aku segera bangun dan menunaikan kewajibanku. Setelah mandi, aku segera ke dapur untuk melihat Bi Imah, barangkali ada yang bisa dibantu. Sesampainya di sana, kulihat Bi Imah sudah siap dengan nampan berisi segelas susu dan sepiring roti oles. "Mau dibawa kemana itu Bi?" Tanyaku pada Bi Imah yang tampak terkejut melihat kehadiranku. "Ah Non Alisha, bikin kaget saja. Ini mau dibawa ke kamar Den Rendi. Non bisa tolong anterin ini ke kamar Aden? Bibi masih mau nyiapin yang lain dulu." ujar Bi Imah, seraya mengangsurkan nampan tersebut kepadaku. "Boleh Bi, sini biar kuantarkan!"Dengan sedikit ragu, aku mengetuk kamar suamiku. Setelah kudengar sahutan dari dalam, barulah aku masuk dan meletakkan nampan itu di atas meja. Sesampainya di kamar, Mas Rendi terlihat masih bergelung di balik selimut. Ketika melihat kedatanganku, tatapannya mendadak berubah tajam."Siapa yang menyuruhmu ke sini? Pergi!"Mas Rendi berteriak dan melemparka