Share

Kesaksian Saman

Dengan jantung berdebar aku memasuki kantor polisi bersama Mas Sean. Seorang pria berseragam coklat tak lain Pak Teguh menghampiri kami. Mas Sean berbicara dengan Pak Teguh memberikan informasi tentang Bang Saman yang aku dan Laras sampaikan semalam.

"Ayo, kita temui Saman." Pak Teguh mempersilahkan kami masuk ke sebuah ruangan.

Kami menunggu beberapa saat, hingga seorang pria bertato keluar dengan rambut sudah di cukur habis. Pertemuan pertama rambut Bang Saman gondrong sebahu dengan jambang lebat. Sesaat tatapan kami bertemu, dari manik legamnya tersirat kebencian terhadapku. Walau begitu tampangnya tidak seseram awal bertemu.

"Mau apa kalian datang kesini?" tanya Bang Saman ketus. Kedua tanganya yang terborgol di taruh di atas meja. Kami sudah berada di ruangan introgasi, karena ruanganya begitu tertutup tidak seperti ruangan khusus menjenguk narapidana.

"Saman, kedatangan Mbak Aira dengan Mas Sean karena mereka sudah mendapat bukti siapa orang menyuruh kamu untuk mencelakai, Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status