Share

BAB 28_SAPA LEMBUT

Adelia meletakkan cangkir bertatakan warna emas di samping suaminya. Sudah satu minggu sejak kejadian itu, Badai tak banyak bicara dan lebih banyak duduk merenung.

"Tehnya, Mas," ucap Adelia masam.

"Ya, terimakasih, Dek."

Setelah mengucapkan itu, Badai kembali diam.

"Kamu jangan terlalu mikirin ucapan dokter. Keajaiban Tuhan itu ada. Kamu jangan kayak orang mau mati besok aja. Sudah macam ayam makan racun kamu," omel Adelia tak sungkan-sungkan. Sebelumnya Adelia selalu santun, sekarang wanita itu banyak mengoceh.

"Kamu kenapa sih, Dek? Dari kemarin marah terus, uring-uringan," tegur Badai menoleh sebentar pada istrinya.

"Gimana gak pusing, Mas. Kamu bulan ini gak kasih aku uang belanja seperti biasa. Baru setengahnya. Sepuluh juta sebulan, mana cukup, Mas! Tahu gini, aku terima aja tawaran temanku yang seorang dokter, kerja di kliniknya."

Badai menghela napasnya kuat-kuat. Tahun ini, dia tidak mendapatkan perpanjangan kontrak kerja di proyek pertambangan emas di daerah Sumba
Rora Aurora

šŸ˜ƒMaaf telat ya, Othor baru bisa sampaikan ceritanya sekarang. LopšŸŒ¹ JANGAN LUPA GEM nya ya šŸ˜

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status