Share

54. Sesak Napas

Satria pulang ke rumah pukul sebelas malam. Ia sengaja pulang paling terakhir bukan karena pekerjaan yang banyak, tetapi karena ingin menenangkan pikirannya. Seorang karyawan yang sudah ia anggap suadara sendiri, harus pergi dari bengkelnya hanya karena salah paham. Jika saja Haya tidak cemburu dan menganggap Salsa adalah hanya bagian dari masa lalu suaminya ini, tentu tidak akan begini jalan ceritanya. 

Satria masuk ke dalam rumah dengan motornya. Lalu ia mengunci pintu kembali dengan perlahan. Ia tidak mau kepulangannya membangunkan ibunya dan juga Haya yang sudah terlelap. 

Satria tak lantas masuk ke dalam kamar. Ia membuka baju kausnya untuk menghilangkan rasa gerah dan keringat. Satria duduk di sofa depan televisi sambil memainkan gadgetnya. Semua kontak ia periksa, maksud hati ini melihat bagaimana keadaan Salsa yang sebenarnya. Jujur di hati kecilnya masih tersisa sedikit rasa khawatir. Bukan karena ia menyukai Salsa, tetapi lebih pada rasa empati.&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status