Share

Bone ke Jakarta

Bab 57

Sepanjang hari ini, Bapak sibuk menyiapkan tetek bengek keperluan untukku. Mulai dari pakaian, sepatu, tas hingga peralatan mandi, Bapak sudah mirip Emak-Emak rempong.

Semalam aku menelpon Ibu. Mengatakan bahwa aku ingin ke Jakarta. Wanita bernama Amira itu sangatlah gembira. Ia berjanji mengutus supir pribadinya, agar menjemputku besok.

Kurasa Bapak sedang galau. Ia merasa sedih lantaran kami akan berpisah. Menyembunyikan semuanya itu, ia memilih berjibaku mengurus barang-barangku.

Detik demi detik terasa berat. Mendadak aku bak orang asing di rumah ini. Tak ada lagi percakapan hangat, apalagi humor dan candaan.

Semua makhluk gaib peliharaan pun terlihat murung. Bersembunyi di balik pohon dan enggan menampakkan diri padaku.

Ini masalah waktu saja. Mereka hanya belum terbiasa menjalani hari-hari tanpaku.

***

Bapak pernah bilang, pria sejati adalah mereka yang cenderung menggunakan logika ketimbang perasaan. Namun pagi ini dia menangis. Tanpa isakan, tanpa sedu sedan, bulir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status