Persiapan pernikahan membuat orang seluruh rumah sibuk termasuk keluarga Thoriq, terlihat Mama dan Umi sangat bahagia. Mereka sering bertemu dan membahas masalah yang sama. Savanna menangis menyadari kebodohannya, bagaimana mungkin dirinya satu selimut dengan Edward pada malam itu...? Mengingat itu perutnya melilit dan kepalanya terasa berputar. Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Thoriq!
"Kakak..." Savanna terperanjat, seperti melihat mahluk lain ia langsung memegangi pelipisnya.
"Wajahmu pucat dan terkejut melihatku, kenapa?" Thoriq menatapnya dengan dahi berkerut.
"Ya sedikit pusing, mungkin kelelahan. Kakak ada perlu denganku?" pertanyaan konyol, kalau tidak perlu tentu saja tidak mengetuk pintu kamarnya. Savanna menghembuskan nafas panjang, terlihat berat.
"Tadinya mau fitting busana penganten tapi kalau masih sakit gak papa kok, masih bisa ditunda. Kamu istirahat saja" Thoriq tersenyum maklum meski hatinya terus bertanya-tanya, sejak pulang dar
Savanna hanya menangis melihat keadaan Edward, lelaki gagah dan baik hati yang dikenalnya tidak terlihat lagi. Tubuhnya terbungkus perban dan dalam keadaan koma selama 10 hari.Senyum menggodanya mungkin tak akan dilihatnya lagi, Edward selalu ada untuknya juga saat dirinya dalam keadaan terpuruk ketika Thoriq membuangnya. Walaupun Savanna belum bisa melupakan kemarahannya atas kejadian di Tiger Top Nepal tapi sudah memaafkannya, tak ada gunanya menyimpan dendam karena dendam hanya membuat jiwanya sakit."Dia kehilangan semua ingatannya bahkan tak mengenal kedua orang tuanya, satu-satunya yang dia ingat hanya namamu. Savanna Halina Putri, dia sangat memujamu hingga ingatan tentangmu terbawa dialam bawah sadarnya..." Hanny Hananto menahan isak, ditatapnya Edward yang terbaring dengan pandangan sedih. Sahabat terbaiknya dimasa kuliah itu kini terbaring tak berdaya, betapa cepatnya waktu mengubah segalanya. Hanny mengingat dosanya saat di Tiger Top Nepal rasanya
Menikah itu membuat ikatan dan janji bukan hanya dengan pasangan tapi juga dihadapan manusia dan Allah. Dan ketika melakukan pernikahan sesungguhnya kalian telah melaksanakan separuh dari agama Islam. Bagaimana mungkin Savanna sanggup meninggalkan Edward dan harapan keluarganya...? Sementara hari pernikahannya tinggal menghitung hari, seminggu bukan waktu yang panjang kini Savanna tak lagi bisa berlari. Dua kakinya seperti terikat oleh rantai yang berbeda!Rasanya ingin tidur lebih lama agar ketika bangun masalahnya selesai dan tak mengingat apa-apa tapi pikirannya tak mau diajak tidur. Membayangkan persiapan pernikahannya dengan Thoriq membuat air matanya merembes membasahi kedua pipinya, rasanya kepalanya seperti terbentur memikirkan itu. Jangankan untuk berkata, melihat tatapan Thoriq saja Savanna tak sanggup. Betapa Thoriq telah melakukan banyak hal untuk pernikahan ini, Savanna malu mengingat ini. Saat semua impiannya berada didepan mata ia terhalang oleh rasa yang tak d
Ilham menatap berkeliling, beberapa tukang menyelesaikan finishing rumah tinggal Thoriq. Pak Sardi tersenyum senang melihat gambar bestek yang tak berubah, sesuai desain nona Savanna.Beberapa komponen dasar interior sudah dipasang terutama untuk dapur dan kamar mandi. Meja dapur dilengkapi dengan wastafel dan keran sudah terpasang. Pada tahap akhir ini, pekerjaan interior dapur dapat dilanjutkan dengan pekerjaan yang berkaitan dengan perkayuan dan aksesorisnya seperti lemari dan kabinet. Serta berbagai detail interior yang diperlukan mulai dari lampu dan lampu hias, wallpaper dan lain sebagainya."Apa yang terjadi denganmu?" Ilham menatap sahabatnya, prihatin."Tidak apa-apa, aku hanya belum beruntung saja.""Dan menenggelamkan dirimu disini?" Ilham tersenyum sinis, tak dapat mengendalikan diri. Sejatinya ia hanya tak ingin melihat sahabatnya menderita tapi laki-laki dihadapannya ini terlalu keras kepala diperingati, mungkin kepalanya harus terbentur
Ilham mondar-mandir diruang tamu, Edward menemuinya dan meminta tolong sebagai mediator pertemuannya dengan Thoriq. Tentu saja Ilham tak bisa menolak, ketika Edward menjadi mualaf dirinya adalah guru pembimbingnya bahkan ia menuntunnya hingga kini atas permintaan Savanna. Posisinya serba sulit, untungnya Thoriq tak pernah bertanya apa-apa. Ilham sungguh kagum akan kebesaran hati Thoriq, ia mengijinkan Ilham menjadi pembimbing Edward. Meski masih bingung Ilham mengabulkan permintaan Edward, dipanggilnya nomor Thoriq."Assalamualaikum, apakah kau sedang sibuk?" tanya Ilham basa-basi, bingung untuk memulai."Tidak, ada yang bisa dibantu Ilham?" Thoriq mengerutkan keningnya, aneh mendengar suara Ilham yang terdengar gugup."Seseorang datang kerumahku dan ingin bertemu denganmu, aku berharap kamu segera datang..." Ilham meminta sahabatnya untuk datang kerumahnya."Seseorang, bisakah kau sebutkan namanya?" Thoriq penasaran, tidak biasanya Ilham bermain ra
Namanya Savanna Halinna Putri, model profesional yang yang awal karirnya dimulai dari kontes Elite Model Look Indonesia. Singgah di hampir semua kota dunia, New York City, Lost Angeles dan pusat mode dunia seperti Perancis, London, Milan. Senyum dan paras cantiknya menghiasi baner, sampul dan televisi diseluruh dunia. Status single, meski bangsawan Inggris Edward Ferguson bertekuk lutut padanya. Diantara gemuruh tepuk tangan dan musik di runway Savanna merasa sepi dan kosong. Sisi hatinya merindukan seseorang seperti bayang-bayang yang tak pernah tersentuh sampai suatu hari..... "Aku tak akan menerima bayaran dari acara itu, kamu jangan memanfaatkan namaku Alin..." Savanna mendengkus kesal. "Kehadiranmu akan mengundang para wartawan untuk meliput acara itu..." bujuk Alin. " Ini bukan peragaan busana Alin, tolong mengertilah..." "Aku tahu, apapun acaranya kamu tetap bintangnya. Menyantuni anak yatim itu penting, bukankah kau juga sering melakukannya...
Paris Fashion Week adalah peragaan busana bergengsi di kota penuh romansa cinta, Marta Ika adalah desainer muda tanah air yang ikut meramaikan ajang bergengsi bersama lima model terkenal ibu kota. Rancangannya yang eksklusif memamerkan busana houte couture bertema budaya dayak dan kalimantan, warna lembut dan magic mendominasi hasil kreasinya. Indonesia adalah surga buat para kreator adi busana, keaneka-ragaman budayanya adalah inspirasi tiada akhir buat mereka yang kreativ.Houte Couture merupakan teknik pembuatan pakaian tingkat tinggi yang dibuat khusus untuk pemesannya, menggunakan bahan kualitas terbaik, teknik jahitan tingkat tinggi dan dihiasi detail yang dikerjakan dengan tangan hingga memerlukan waktu cukup lama dalam penyelesaiannya. Busana houte couture tidak memiliki "price tage" atau harga pasti. Tagihan terakhir dihitung meliputi setiap bahan yang dipakai dan lama pengerjaannya. Houte couture hanya milik bangsawan, kaum the have yang tidak perduli berapa biaya y
Mesir adalah eksotisme yang menyimpan sejarah keabadian masa lalu dan masa kini. Sungai nil memiliki kisah tentang kekafiran seorang raja dan ketaatan seorang nabi hingga tanda-tanda akhir zaman. Kairo adalah kota yang menuliskan tinta emas kecerdasan umat islam saat bangsa lain masih bergelut dengan tahayul dan kurafat lewat Universitas Al Azhar yang tegak hingga kini, bukti tak terbantahkan dari kejayaan gemilang pendidikan islam. Mesir, setiap jengkal tanahnya menyimpan peristiwa dan sejarahnya sendiri. "Disinilah aku, Muhammad Thoriq Alfarisi, mahasiswa S2 semester terakhir dari Universitas tertua di dunia, Al Azhar Kairo!""Astagfirullahaladzim..." Thoriq terbangun dari tidurnya dengan peluh membasahi dahinya.Sudah tiga kali ini gadis itu hadir dalam mimpinya sejak Thoriq menjadi mahasiswa di Al.Azhar Cairo. Ada debar didadanya, romantisme yang hadir dari sebuah dimensi yang sangat jauh. Tak tersentuh namun terhubung lewat rasa. Sepasang bola matanya yang coklat
Angin pancaroba begitu kering, daun-daun menguning lalu berguguran satu persatu kebumi. Savanna membuka filtrase, menatap dedaunan yang digoyangkan angin. Bergerak bebas, mengikuti irama alami semesta.Alin memegang pelipisnya dengan nafas seperti pemburu, mondar-mandir dan tak bisa duduk tenang sementara Savanna duduk dikursinya dengan menggigit jempolnya. Ditutupnya layar ponsel dengan gelisah."Tamat riwayat kita Sav, hampir semua majalah mode ibu kota memuat foto peragaanmu di Paris dan dikaitkan dengan brand ambassador-mu di Kanaya Colection" Alin mondar-mandir di ruangan seperti orang hilang akal, membuat suasana menghangat meski AC menyala sempurna."Kanaya sudah menelfonku Alin..." Savanna tertular kepanikan Alin."Apa yang di katakannya...?" wajah Alin kusut masai."Kanaya itu santun tapi tegas Alin, lebih baik kita menemuinya dan mengaku salah aja..." saran Savanna."Jika dia menuntut dan melaporkan kita wanprestasi bisa kacau semuan