Share

Part 76. Tak Bisa Pulang

“Vampire memang memiliki air mata berwarna seperti itu, Dav. Kalau ayahmu yang mngeluarkannya, itu terlihat tidak cocok untuknya yang gelap, ya?” ujar Paman Davian. Beliau mengambil tempat di sampingku dan duduk. Dengan kaki diselonjorkan dan dua tangan menyangga tubuh, beliau dan aku mungkin terlihat seperti teman sebaya.

“Jika rasa sakit dan takut sudah mendominasi, tidak cocok bukan suatu hal yang patut ditertawakan, Paman.” Seketika aku berubah menjadi melankolis saat melihat adegan itu. Di sana memperlihatkan bagaimana ayah memelik dan melindungi ibu, lalu ada batu yang menimpa keduanya. Aku tak tahu. Ingin menjerit, tetapi tak bisa.

“Kau harus ingat jika ibu dan adikmu masih selamat.”

Yah ... apa yang dikatakan Paman Davian memang benar adanya. Dari kilas kejadian itu bisa terlihat keadaan yang buruk, tetapi di kenyataan ibu masih menyapaku. Pun begitu dengan Daphne. Dia telah tumbuh menjadi gadis lincah yang tak kurang satu hal pun.

Di antara mereka, mungkin aku adalah yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status