Share

121.Guru Besar Padepokan Elang Putih

Sementara kuda yang dinaiki Senapati Khandra sudah sampai di pintu gerbang padepokan Elang Putih. Lelaki tersebut masuk ke dalam dituntun salah seorang murid terpilih, padepokan itu hanya akan memilih beberapa pemuda berbakat saja, entah dengan cara apa Khandra pun tidak tahu penilaian, hanya Guru Besar yang paham. Waktu dulu, dirinya seorang anak kecil tidak tahu apa-apa, seorang lelaki bercadar dengan jubah putih berkunjung dan mengajaknya ke padepokan itu. Tempat yang masih terlihat sama, Khandra mengedarkan pandang. Ada gapura kecil, Khandra lalu masuk ke dalam bangunan.

“Guru Besar sudah menunggu, Senapati,” kata seorang lelaki yang mengantar tadi.

“Terima kasih,” ujar Khandra lalu membuka pintu kayu tersebut.

Terlihat seorang lelaki berjubah putih dengan cadar masih setia menutup mulutnya. “Sudah sangat lama sekali, Khandra,” ujarnya tanpa menoleh, dia masih sibuk memperhatikan lontar yang ada di tangannya. “Pasti ada hal serius terjadi hingga membawamu berku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Apa lagi yg ingin kau rencanakan,Rengganis?
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
rengganis hamil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status