Share

122. Mengendalikan Jiwa Nyi Gendeng Sukmo

Musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan di ruang pertemuan Istana Utama, bersamaan dengan itu Guru Besar dan juga Khandra sudah sampai di tempat. Khandra mengedarkan pandang melihat sekeliling.

“Hormat hamba kepada Guru Besar,” ujar Kayana menyatukan kedua tangan ke arah depan melihat sang guru berdiri di dekat pintu. Guru Besar menganggukkan kepala menerima hormat Kayana.

“Ada apa ini, Kayana?” Khandra bertanya.

“Permaisuri Rengganis mengumpulkan kita,” jawab Kayana, “mungkin untuk membahas Ki Kastara dan hari baik penobatan Ratu Rengganis,” lanjut Kayana.

“Penobatan Ratu memang harus segera dilaksanakan agar tidak ada lagi orang-orang licik yang mengincar,” terang Guru Besar.

“Permaisuri Rengganis memasuki ruangan!” teriak salah seorang prajurit.

Orang-orang lalu berdiri di samping kanan-kiri menundukkan kepala saat Permaisuri Rengganis berjalan ke arah singgasananya. Suasana mendadak sepi sesaat, sampai akhirnya Petapa Bagaspati membuka
KarRa

Rengganis kira-kira pilih mana?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
rengganis gak cinta sm khandra ahhh kasihan khandra rengganis hanya mau agar didampingi khandra untuk memimpin kerajaan
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Apakah Permaisuri Rengganis bersedia mengeluarkan jiwa Nyi Gendeng Sukmo dari dalam tubuhnya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status