Share

Rencana Abizar

Gea terus saja menangis di dada bidang Abizar. Rasanya dia ingin melepas semua sesak yang dirasakannya selama 7 tahun terakhir. Sesak karena sikap Abizar padanya, kesalahpahamannya, dan sesak karena harus terus membunuh perasaannya pada Abizar padahal sesungguhnya hati kecilnya terus saja menahan semua rasa rindu pada cinta pertamanya itu.

Abizar terpaku. Dadanya sudah sangat basah dengan air mata istrinya itu. Dia bingung mendefinisikan perasaannya saat ini. Entah mengapa hatinya seperti teriris mendengar tangisan Gea. Dia ingin membalas pelukan Gea, namun kedua tangannya sulit sekali dia gerakkan. Alhasil Abizar hanya mematung dengan tangan kanan dan kiri berada di sisi tubuhnya. Dia membiarkan Gea memeluknya semakin erat tanpa membalas sedetikpun pelukan istrinya itu.

"Semenjijikkan itu kah Aku di mata Mas sampai Mas tidak mau membalas pelukanku?"

Abizar terdiam. Mendengar pertanyaan frustasi Gea sambil terus saja melihat Gea menangis seperti ini entah mengapa membuat hatinya semak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status