Share

Perlahan

Pagi ini terasa berbeda bagi Gea. Bukan lagi bantal ataupun guling yang menyapa visualnya sesaat setelah membuka mata, melainkan wajah tampan sang suami penuh dendamnya.

Di malam kedua pernikahan mereka berdua, Abizar memang memilih untuk tidur seranjang dengan Gea. Ada sedikit kelegaan di hati Gea. Walau tidak terjadi apapun antara dirinya dan sang suami selain terlelap sepanjang malam, tapi setidaknya kini mereka sudah tidak lagi tidur di tempat yang berbeda.

Gea menatap sepuas mungkin wajah tampan Abizar dari jarak yang hanya sejengkal. Tampak sangat jelas betapa tampan dan rupawannya wajah suaminya itu.

Aelah tampan sekali wajah "bobok" suamiku? Hehehe!

Gea menatap dengan seksama setiap lekuk wajah pria yang selama ini selalu ia sangkal bahwasanya pria itulah yang mengisi hati dan pikirannya. Pria yang selama ini terperangkap dengan dendam padanya. Pria yang selama ini selalu ia coba lupakan namun selalu tidak bisa.

"Kenapa Mas begitu membenciku? Apa iya karena Mas merasa akulah p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status