Share

Runtuhnya Wibawa Para Blush On

Melly is calling ...

Untuk ketiga kalinya layar ponsel Abizar tertulis kalimat tersebut. Dan untuk ketiga kalinya pula Abizar tampak tidak berminat mengangkat panggilan tersebut.

"Mas, teleponnya berdering sedari tadi."

"Abaikan saja!"

"Heh? Abaikan? Mungkin saja penting, Mas." Gea penasaran mengapa Abizar mengabaikan panggilan dari sahabat yang juga cinta pertamanya itu?

"Aku sedang sibuk."

"Heh? Sibuk?" Gea melirik Abizar. Sibuk dia bilang? Sibuk apaan?

"Iya. Sibuk mengeringkan rambut istriku."

BLUSH!

Seketika pipi Gea terasa panas. Pasti pipinya kali ini merah merona seperti tomat busuk. Runtuh sudah wibawa para blush on, hehehe.

Bayangkan saja, Mas Izar lebih memilih membantuku mengeringkan rambut daripada mengangkat telepon mantan cemcemannya yang juga sahabat kesayangannya itu. Bagaimana tidak menghangat hati dan pipiku!

Wah ... Artinya kali ini Mas Izar lebih mementingkan kebersamaannya denganku daripada Mbak Melly, benar atau betul? Hehehe.

Ah, kalau gini sih rela
Alvin Subeki

Udahan dulu ya sesi manis-manisnya. Setelah ini kita mulai jumpa si Melly supaya sedikit gregetan kisah Abizar dan Gea, hehehe.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status