Share

36

BAGIAN 36

POV ANWAR

              Lekas kuletakkan kembali piring berisi nasi beserta lauk pauknya ke atas meja. Gegas aku bangkit dari kursi, lalu berjalan cepat menuju ruang kerjaku kembali. Tidak bisa dibiarkan, pikirku. Ini adalah kesempatan terakhir. Masa-masa di mana aku harus bertindak tegas. Mengambil sebuah keputusan tepat, meskipun mungkin kelihatannya sangat kejam sekaligus terburu-buru.

              Seorang penjahat, apalagi pembunuh tidak boleh diberikan kesempatan, meski hanya sekali. Mereka pantas buat mendapatkan ganjaran. Okelah jika sasarannya aku. Namun, coba kalau orang lain yang lugu dan polos? Nasi opor berisi sianida itu pasti sudah membuat si korban mati seketika pada suapan pertama.

              Bedebah memang Rustina! Perempuan itu, ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Masrianti MamaKinan Rifqireefa
mampuslah si bayu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status