Share

42

BAGIAN 42

POV RISTI

              Dengan perasaan kesal campur gamang, aku berjalan menuju pintu kamar apartemen milik dokter Savero. Sementara itu, si empunya kamar malah cuek bebek. Duduk di atas ranjangnya dengan muka yang datar. Mana sambil melipat tangan di dada pula! Itu perut ke bawahnya juga tidak ditutupi selimut. Dasar tidak sopan!

              Ketika aku berdiri di depan pintu dan menarik kenop, ternyata pintu sudah dikunci. Tak ada anak kunci yang menempel pada lubang di kenop. Aku geram. Ingin marah besar sebenarnya. Namun, apa daya! Aku tidak bisa melakukan apa pun. Yang punya kuasa adalah dokter mesum itu! Salahku juga yang telah meminta tolong kepada orang tak jelas sepertinya. Argh, rasanya aku pengen teriak!

              “Mau ke mana?&rdq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status