Share

77

BAGIAN 77

POV RISTI

              “Ris, kenapa sikapmu begitu, Nduk, pada nak Savero?” Ibu tiba-tiba masuk ke kamarku. Beliau naik ke atas ranjang, kemudian mulai mendekati aku yang duduk meringkuk sambil memeluk lutut.

              Aku membisu. Melamun dengan tatapan kosong dan hati yang beku. Terasa begitu terhina tatkala membaca pesan dari dokter Harie, ayahnya Mas Sav, semalam.

              [Tolong jauhi anak saya. Sadarilah kalau kalian itu tidak sederajat dan tidak serasi sama sekali.]

              Begitu isi pesan teks yang dia kirim melalui WhatsApp. Aku marah. Murka. Merasa terkoyak harga diriku.

         

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
kalo rindu bilang rindu...jgn dijutekin terus savero nya kasian, dia tulus cinta sama kamu Risti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status