Share

Bab 22.

Aya bergeming, gadis itu masih diam di tempat tidak ingin mengikuti langkah kaki Dafa.

Pria itu menoleh menatap Aya heran. "Ayo?" kata Dafa.

Aya menarik tangannya lalu duduk kembali. "Jika kamu ingin bertemu cinta pertamamu, temui saja sendiri. Jangan ajak aku," Dafa tertawa melihat tingkah Aya. Pria itu berkecak pinggang mengigit bibir bawahnya memperhatikan gadis itu.

Dafa pun menghampiri Aya kembali, menggenggam tangan Aya lagi, namun di tepis oleh gadis itu. "Ayolah, sebentar saja." mohonnya.

"Jalan kaki aja kita sampai, kamu boleh pergi jika kamu tidak merasa nyaman nanti," kata pria itu.

Aya mendengus, apa-apaan itu. Seharusnya Dafa tau jika Aya sudah tidak nyaman ketika pria itu mengajaknya, kenapa harus menunggu tiba di sana.

"Pliss,," mohon pria itu dengan wajah memelas.

Aya mendengus kembali melirik sinis pada Dafa, dengan menghentakan kaki kesal, Aya mau di ajak pria itu pergi.

Dafa tersenyum senang, ia pun menggande

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status